BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Provinsi Riau masih di pusingkan soal banyaknya mata rantai pasokan daging ke Riau.
“Kenapa harga daging di pasar tradisional tidak turun, karena mata rantainya terlalu banyak,” katanya kepada bertuahpos.com, Senin (22/08/2016).
Setelah dilakukan pertemuan antara pihak pemerintah dengan para penyuplai, diketahui sedikitnya ada delapan rantai pihak terlibat dalam penyediaan harga daging untuk di Riau. Suplai daging dlsapi dari Lampung tidak langsung dikirim ke Riau, melainkan ada beberapa pihak lain yang terlibat.
Kata Firdaus masing masing-masing dari agen mengambil untung sebelum daging sapi itu sampai ke pasar tradisional. Pihak Pemprov Riau tengah mengupayakan bagaimana rantai pasokan ini bisa diputus. Pemerintah dalam hal ini hanya bisa mengupayakan terkait dengan kebijakan.
“Setelah melakukan pembicaraan dengan pihak Bulog, kami menyarankan agar Bulog bisa melakukan baperstok untuk daging. Bulog bisa saya melakukan pemotongan dan langsung di didistribusikan ke pasar tradisional,” ujarnya.
Pihaknya sudh membuat aduan ke pemerintah pusat agar masalah ini juga dilibatkan pihak bulog dalam penyelesaiannya. Pemerintah Provinsi meminta agar Bulog tidak hanya mengurus beras melainkan juga bisa mengantisipasi masalah ketersediaan daging di Riau.
Menurut dia, masalah daging hanya berkutat pada pasokan rantai yang terlalu banyak. Hal inilah yang harus dilakukan supaya sistem suplai daging ini tidak melibatkan banyak pihak. Dengan dilakukannya pemutusan rantai pasokan, pemerintah yakin harga daging akan kembali normal.
Penulis: Melba