“Kita sudah minta agar kran impor gula, karena sampai sekarang belum ada penurunan harga,” kata Kadisperindag Pekanbaru Ingot Hutasuhut melalui Kabid Perdagangan Mas Irba H Sulaiman kepada bertuahpos.com, Rabu (3/8/2016).
Pihaknya sendiri sudah berkordinasi dengan Disperindag Provinsi untuk permasalahan tersebut. Rencananya, 1000 ton gula akan diimpor untuk menekan harga gula yang tinggi dipasaran saat ini.
Impor tersebut dinilai penting karena saat ini harga gula dipasaran sendiri tidak mau kembali ke harga Rp 11.000/Kg. Bahkan sampai saat ini gula berada dikisaran harga Rp 15.000-Rp 18.000/Kg.
“Kami juga melihat, 350 ton gula bulog plus 115 ton gula dari PPI tetap tidak menjawab tingginya gula. Jika stoknya habis maka harganya naik, bahkan kembali naik ke Rp 17.000/Kg,” terangnya.
Selain itu, 20 persen kegiatan di Pekanbaru adalah kuliner yang tidak terlepas dari gula. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Pemprov melalui Disperindag Provinsi kepada Gubernur jalan yang bisa digunakan untuk menurunkan harga gula adalah mengimpor gula itu sendiri.
“Gula ini bukan suatu hal yang dilarang untuk di impor, gula ini juga diatur tata niaganya,” jelasnya lagi.
Rencananya, kata Irba impor gula tersebut diambil dari Malaysia dan Thailand. Pemerintah sendiri juga harus memanfaafkan fungsi dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk mengatasi masalah ini.
“Karena ini MEA, kita manfaatkanlah itu dulu. Kalau takut merugikan petani apa fungsi MEA selama ini yang digembar-gemborkan? Jika nantinya harga stabil dan pasokan gula di Jawa lancar, kita siap untuk tutup,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini harga gula dipasaran masih bertengger diharga Rp18 ribu per kilogramnya. Bahkan, para pedagang mengeluhkan bahwa harga gula sampai sekarang ini tidak ada turun-turunnya sejak naik waktu puasa kemarin dan harganya sendiri terus mengalami kenaikan.
Penulis: Iqbal