BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Luasnya lahan perkebunan sawit di Riau diyakini akan memberi potensi kepada perbankan dalam tambahan modal keuangan. Sebab, sebagian sebar para pengusaha dan kebun sawit masyarakat bisa menjadi market konsentrasi pihak perbankan daerah.
Menurut Guru besar Pasar Modal dan Perbankan Universitas Bina Nusantara Prof. Dr. Adler Haymans Manurung, market konsentrasi perbankan biasanya sulit didapatkan karena tidak ada fokus pertumbuhan ekonomi yang jelas. Sementara di Riau potensi itu sudah tersedia dengan hadirnya luasan kebun sawit.
“Struktur keuangan perusahaan seringkali ditentukan oleh target jangka panjang. Kalau hanya andalkan dana pihak ketiga tidak akan bisa memenuhi target itu. Termasuk indutri dan market konsentrasi. Sawit di Riau bisa dijadikan alat untuk market konsentrasi bagi perbankan daerah,” katanya, Jumat (24/06/2016).
Dia menambahkan Riau termasuk salah satu daerah dengan tingkat saingan yang ketat karena barhadapan langsung dengan negara tetangga. Persaingan pasar perbankan daerah di Riau seperti, Masyarakat Ekonomi Asean, Trans Paciffic Partnership dan Asean itu sendiri.
Kalau hanya menggunakan dana pihak ketiga maka dapat dipastikan tidak akan cukup langkah perbankan untuk menerbitkan obligasi, setidaknya akan menjadi target penambahan modal dengan memanfaatkan perusahaan sawit di Riau
“Kita harus belajar dari pegadaian dengan menerbitkan obligasi, yang saat ini mereka bisa menerbitkan sampai 4 triliun rupiah. Obligasi akan menjadi salah satu pinjaman publik,” tambahnya.
Sementara itu, jika langkah kemandirian ini sudah terlaksana dan berkelanjutan, para pemegang saham dalam hal ini Pemerintah Provinsi Riau tidak perlu menyuntik dana terlalu besar. Apalagi dengan kondisi keuangan pemerintah yang semakin sedikit.
“Jadi anggaran daerah itu bisa dipergunakan untuk keperluan publik yang lain. Dan lebih menyentuh pada kepentingan masyarakat banyak,” tambahnya.
Penulis: Melba