BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Persoalan sampah di Pekanbaru juga mendapat perhatian mantan Walikota Pekanbaru dua periode Herman Abdullah. Dirinya prihatin melihat Ibu Kota Provinsi Riau yang kini tengah dirundung persoalan sampah menumpuk di mana-mana.
Baginya penanganan sampah perlu keseriusan dari semua pihak. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut tanpa ada penanganan yang pasti maka sangat berdampak terhadap pembangunan kota. “Kalau masih ada sampah juga gimana mau investasi masuk. Penanganan sampah harus serius,†katanya usai menghadiri Paripurna Hari Jadi Pekanbaru ke 232 di Kantor DPRD.Â
Herman menambahkan bila memang penanganan sampah mesti bekerjasama dengan pihak ketiga, harus dicari yang benar-benar bonafit dan tidak kesulitan keuangan. “Penunjukan pemenang tender Pemko diminta harus lebih teliti agar pemutusan swastanisasi tidak terjadi lagi.
Kita harapkan kalau pihak ketiga juga, yang bonafitlah,†ujarnya.
Sehingga pengangkutan sampah tidak menjadi terbengkalai. “Kalau ada keterlambatan pencairan dana dari Pemko harusnya juga bisa disiasati karena kontrak kerjasama dengan Pemerintah bisa diagunkan kepada bank. Sementara pinjam uang Bank dulu,” sebutnya.
Herman tidak menyalahkan swastanisasi sampah yang bernilai tender Rp 53 miliar tersebut. Hanya saja kalau boleh memilih, dirinya cenderung menyarankan untuk kembali ke kecamatan. “Kalau saya lebih bagus dilimpahkan ke camat karena mereka lebih punya tanggungjawab. Kalau tidak beres tinggal dievaluasi,” katanya.
Baginya bila penanganan sampah diserahkan ke Camat, Walikota juga lebih leluasa untuk melakukan pengawasan dan mengintervensinya. “Kalau tidak betul kerjaannya bisa diingatkan. Bisa dicopot dan diintervensi,†usul Herman.
Penulis: Riki