BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU– Walau rajin mendapat piala Adipura yakni penghargaan soal kebersihan. Nyatanya kini tumpukan sampah busuk menumpuk di depan mata bahkan di trotoar jalan Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.
Pantauan kru bertuahpos.com, tumpukan sampah dapat dengan mudah dijumpai, Sabtu (04/06/2016). Seperti di Jalan Soebrantas tidak seberapa jauh dari simpang tiga Tabek Gadang. Ada juga di Jalan Tuanku Tambusai atau jalan Nangka di depan toko UD pelumas Jalan Nangka No 810 Sampah bahkan sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Padahal tiap ruko atau pusat perbelanjaan membayar retribusi sampah mulai dari ratusan ribu. Belum lagi secara resmi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru telah menyerahkan penanganan sampah ke Pihak swasta yakni PT Multi Inti Guna (MIG) Setelah memenangkan nilai kontrak Rp 53 miliar untuk dua tahun.
Ketika dimintai tanggapannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemko Pekanbaru, M Noer membenarkan kinerja PT MIG yang masih buruk. Padahal awalnya digadang-gadangkan dengan pengalihan tugas angkut sampah dari DKP ke pihak ketiga bisa meningkatkan kinerja. “Kita sudah tahu dan pihak DKP juga sudah beberapa kali berikan teguran,†katanya.
Mengenai nasib PT MIG yang masa kontrak berakhir Desember 2016 ini, telah diberikan beberapa kali teguran oleh DKP, M Noer menyerahkan semua ke mekanisme yang berlaku. “Kalau masih tidak membaik. Mau bagaimana lagi diputuskan,†sebutnya belum lama ini.
M Noer mengatakan melihat kinerja PT MIG yang diwajibkan mengangkut sampah 610 ton namun kenyataannya selalu sulit sampai target. Dirinya akan mencoba membicarakan dengan Satker tentang menyerahkan penanganan sampah pada dua perusahaan.
“Sekarangkan hanya satu, kinerjanya seperti yang kita tahu. Nanti kita coba apakah memungkinkan pengangkutan sampah di delapan kecamatan ini dengan dua perusahaan. Sehingga masing-masing perusahaan itu nanti bisa berkompetisi mereka,†kata Noer.
Seperti diketahui PT MIG merupakan pemenang tender proyek Rp 53 miliar penanganan sampah di Pekanbaru sampai akhir 2016. Target pengangkutan sampah yang dipatok awal, yakni 610 ton sehari namun perusahaan ini masih kewalahan.
Penulis: Riki