BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Portal berita ekonomi dan bisnis BertuahPos.com kembali menghadirkan beberapa narasumber, untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pelatihan itu dilangsungkan di Hotel Furaya Pekanbaru, Senin (16/05/2016).
Ada pun narasumber yang didatangkan adalah Wakil Pemimpin Redaksi Riau Pos, Elfizon. Sebagai orang yang telah puluhan tahun di dunia jurnalistik, tidak salah membagi sedikit pengalamannya kepada para jurnalis muda.
Memulai materi, Elfizon sedikit banyak berbicara dengan pengalamannya. “Kami waktu se usia rekan-rekan sangat bersemangat dan memiliki rasa bersaing yang tinggi. Kami bangga dengan berita yang naik. Karena berarti liputan yang kami laksanakan di lapangan benar dan sesuai yang diinginkan,” kata Elfizon.
Namun baginya, apa pun hal-hal yang sudah mengalami perkembangan mengikuti zaman, tetapi dasar jurnalistik itu tidak mengalami perubahan secara besar. Menurutnya, menjadi wartawan itu tetap mengutamakan dua hal, yakni bisa menembus narasumber dan bisa menulis.
Karena diakuinya, bukan hanya jurnalis kekinian, “pemburu” berita di zamannya juga tidak semuanya bisa menguasai dua hal dasar tersebut. “Ada yang cuma jago menembus narasumber, tetapi tidak mampu menulis. Kemudian ada juga sebaliknya,” kata Elfizon.
Disebutkannya, untuk urusan menembus narasumber, kata Elfizon, biasanya lebih banyak kepada dasar yang ada pada diri jurnalis itu sendiri. “Karena menembus narasumber lebih kepada kedekatan. Namun yang bisa lakukan untuk mencapai hal itu dengan rendah hati dan sabar,” lanjutnya.
Karena menurut Elfizon, dua sifat itu memberikan efek pasti kepada hubungan antara jurnalis dengan narasumbernya. “Rendah hati di sini lebih kepada etika kita saat melakukan wawancara. Kita tidak boleh menempatkan diri lebih tinggi atau malah lebih rendah dengan narasumber. Karena kita sama dan setara dengan mereka,” tandas Elfizon.
Sementara untuk poin sabar, ditekankannya lebih kepada gigih dan tidak mudah putus asa. “Karena kebanyakan wartawan ketika menjumpai kendala di lapangan, atau tidak bisa menembus narasumber, membuat mereka malas tanpa ada usaha lain,” sebutnya.
Seharusnya, seorang jurnalis itu harus memiliki akal agar apa yang sudah menjadi proyeksi atau tugas dari kantor adalah tanggung jawab dan harus diselesaikan. “Tugas itu bagi kami dulu agalah kebanggaan, karena berarti kita dianggap mampu dan diperhatikan. Bukan malah sebaliknya yang menganggap itu sebuah beban,” tukas Elfizon.
Disebutkannya, tidak ada alasan bagi wartawan untuk tidak melaksanakan tugas yang diberikan. Karena tugas atau proyeksi yang dilaksanakan adalah mejadi bagian dari ‘kehidupan’ media itu sendiri.
Selanjutnya, Elfizon menerangkan terkait menulis berita. Ini adalah dasar kedua seorang jurnalis. Dimana mereka harus mampu menulis suatu permasalahan yang sudah diinvestigasi di lapangan.
“Harus pandai mendeskripsikan, mensubstansikan suatu persoalan hingga menceritakan kronologis suatu kejadian. Contoh kecil saja seperti liputan perjalanan. Kita harus pandai menulis atau menceritakan pengalaman tentang perjalanan itu. Kita harus bisa menceritakan secara detil perjalanan kita itu,” tukas Elfizon.
Selain Elfizon, sesi kedua pelatihan jurnalistik diisi oleh Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau, Eka PN. Eka juga cukup memberikan sesuatu hal yang baru dan berbeda untuk para jurnalis bertuahpos.com.
Salah satunya dengan menceritakan tentang bagaimana peran suatu media untuk bisa mengubah sesuatu. “Bahkan media itu bisa dijadikan atau men-set untuk sesuatu hal. Apakaha itu kebijakan atau pun pembangunan,” jelas Eka.
Lantas bagaimana pandangannya terhadap pemanfaatan oleh suatu pihak atau kelompok untuk kepentingan-kepentingan tertentu. “Itu tidak diperbolehkan jika berujung pada kesengsaraan atau merusak hajat hidup orang banyak. Tetapi jika itu untuk seseorang tetapi akan berdampak baik untuk masyarakat, saya rasa itu sangat baik,” jelasnya.
Meski singkat, namun pertemuan dengan narasumber tersebut sangat memberikan ilmu-ilmu baru serta penyegaran bagi para kru bertuahpos.com. Hal ini juga diakui oleh General Manager PT Citra Media Bertuah, Muhammad Junaidi.
Dirinya mengatakan, hingga saat ini portal berita ekonomi dan bisnis Bertuahposcom, terus melakukan perbaikan dan evaluasi tehadap hasil kinerja. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan SDM reporter dalam menyuguhkan berita ekonomi di Riau, guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Agenda-agenda seperti ini telah menjadi program rutin kami. Setelah sebelumnya pelatihan ini juga sempat dilakukan dengan mendatangkan narsum yang berkompeten di bidangnya. Salah satunya kami pernah membawa Joko Suud,” katanya.
Junaidi menambahkan, dalam perkembangan era toknologi dan informasi seperti saat ini, ada banyak tantangan-tantangan baru yang harus dihadapi dalam membangun bisnis, khsusunya media elektronik.
Langkah-langkah perbaikan itu, kata dia, ke depan juga akan tetap dilaksanakan. Setidaknya, dengan upaya ini para reporter yang setiap hari turun ke lapangan bisa membekali diri dengan pemahaman teknologi.
Hingga berita ini diturunkan, baru dua sesi pelatihan dilaksanakan. Satu sesi terakhir akan diisi Sofyan Siroj.
Penulis: Melba