BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hampir semua Pemerintah Daerah (Pemda) di Riau mengalami rasionalisasi anggaran tahun 2016. Hal itu disebabkan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat akhirnya tidak stabilnya harga minyak dunia.
Imbasnya banyak program-program awal tahun tidak terlaksana. Bahkan seperti di Pemerintah Kota Pekanbaru mesti memotong gaji Tenaga Harian Lepas (THL), guna efisiensi anggaran.
Menyikapi Hal ini Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Udara Dishub Riau, Eddy Sukiatnadi mengingatkan agar imbas efisiensi anggaran tersebut tidak berdampak pada perawatan bandara-bandara milik Pemda atau yang lebih dikenal dengan bandara perintis. “Kita tetap dorong agar Pemda memprioritaskan perawatan bandara. Karena menyangkut keselamatan penerbangan,” sebutnya, Kamis (12/5/2016).
Sebab kata Eddy, perawatan dan pemeliharaan bandara jika diabaikan bisa berdampak fatal, seperti kecelakaan. “Seperti runway (landasan pacu, red) dan marka-marka harus selalu dirawat. Itu yang selalu kita ingatkan, demi keselamatan. Apalagi dengan kondisi hujan sepeti ini,” sebutnya.
Dari hasil pantauan pihaknya terutama pada bandara yang sudah eksis seperti Tuanku Tambusai di Rokan Hulu (Rohul), Tempuling Indragiri Hilir (Inhil), Japura Rengat di Indragiri Hulu (Inhu) dan Pinang Kampai di Kota Dumai saat ini dalam keadaan baik. “Relatif sudah terawat, ada perhatian. Dari syarat minimum sudah oke,” kata Eddy.
Disampaikan Eddy, untuk beberapa bandara milik Pemda sudah mulai dilirik. “Tetapi belum komersial umum, seperti di Bandara Tuanku Tambusai Pasirpengaraian itu rencananya akan jadi pilot training pihak Lion Air. Tetapi sampai sekarang belum ada info baru,” katanya.
Dan tidak mungkin jika Pemda bisa memelihara, aktivitas di kabupaten tersebut bakal ramai. Sehingga mendorong operator penerbangan tertarik buka rute baru. Tentunya akan berdampak dengan perputaran ekonomi serta investor-investor baru.
Sebagai pintu masuk, Riau sudah memiliki Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Namun beberapa Pemda juga membuat bandara sendiri. Alasannya, jarak Pekanbaru dengan kabupaten lainnya masih terlalu jauh yakni tiga sampai enam jam bila lewat darat.
Sehingga Pemda banyak membangun bandara sendiri, dengan harapan investasi bisa lebih banyak masuk didukung jarak tempuh yang lebih mudah tersebut.
Penulis: Riki