Â
BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK -Tuberkolosis (TB) sebuah  penyakit yang sudah ada sejak jaman dulu. Penyakit ini pun tergolong berbahaya, sebab penularan yang cepat mengakibatkan menyebaran virus mudah menyerang ke orang lain pada saat berinteraksi. Saat ini jumlah penderita TB di Siak tercatat 410 kasus di tahun 2015.
Â
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, Toni Candra, melalui Wakil Supervisor TB Muhammad Sarippudin mengatakan, pada tahun 2014 sebanyak 358 orang yang menderita TB, sedangkan pada tahun 2015 terdapat  410 orang penderita TB.
Â
“Dari penemuan dipuskesmas yang dilaporkan tahun 2015, 410 orang  yang terserang TB dan diantaranya terdapat 3 anak yang menderita TB, sedangkan ditahun 2015 berjumlah 358 orang,” ujarnya kepada bertuahpos diruang kerjanya, rabu (13/4/2016)
Â
Sementara, kata dia tahun 2015 yang positif Bakteri Tahan Asam (BTA) yang terdeteksi kuman melalui dahak terdapat 282 orang sedangkan yang positif ditahun 2014 yakni 323 orang.
Â
“Yang positif BTA atau yang telah terdeteksi kumannya tahun 2015 sebanyak 282 orang sedangkan tahun 2014 sebanyak 323 orang, sisanya dialami penderita extra paru, tulang dan usus, “sebutnya.
Â
Pada umumnya penderita TB ini dapat disembuhkan, adapun keberhasilan pengobatan penderita yakni dengan rutin mengkonsumsi obat yang telah dianjurkan, ” penderita TB bisa disembuhkan, dengan cara mengkonsumsi obat secara rutin,”jelasnya.
Â
Menurut Sarippudin, DO penderita TB diakibatkan bosan mengkonsumsi obat dan lemahnya pendamping dalam mengawasi minum obat bagi penderita yang mengakibatkan penderita semakin kebal,
Â
“Alhamdulillah positif TB di dua tahun terakhir ini mengalami penurunan,”sebutnya.
Â
Kendati demikian dirinya menghimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala TB hendaknya segera memeriksakan diri.
Â
“Kita himbau kepada masyarakat apabila batuk lebih dari satu minggu, maka dianjurkan untuk segera ke dokter atau puskesmas terdekat untuk memeriksakan diri,†ucapnya.
Â
Baca juga : ini langkah pencegahan TB
Â
Sementara pada kasus Multi Drug Resisten(MDR) akan menyebabkan TB tidak dapat disembuhkan. Penanganan MDR dapat dilakukan di setiap Puskesmas Kecamatan.
Â
“Penanganan kasus ini dalam hal kegitan pengobatan, serta penyediaan obat dapat dilakukan di Puskesmas, selain itu  yakni dengam PMO (pendamping minum obat) sangat penting, agar pasien dapat rutin minum obat dalam masa penyembuhan,”katanya.
Â
PMO ini ditujukan bagi keluarga pasien bahkan petugas kesehatan yang ada dipuskesmas,”PMO penting, sebab si penderita harus rutin minum obat, PMO dilakukan oleh keluarga, bahkan petugas kesehatan dipuskesmas,” sebutnya lagi.
Â
Selain itu seseorang akan dinyatakan mengidap penyakit TB apabila ditemukan Bakteri Tahan Asam(BTA) dalam kandungan dahaknya. “Gejala lain, penderita TB adalah batuk tak kunjung sembuh dalam 1 Minggu dan menurunnya nafsu makan,†katanya.
Â
Penularan virus TB dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS). Bagi masyarakat yang sekiranya sudah dinyatakan mengidap TB, kata dia harus patuh dalam pengobatan hingga enam bulan kedepan, selain itu jika ada gejala segera untuk dapat melapor sehingga upaya dalam komitmen yakni Temukan Obati sampai Sembuh (TOS) dapat berjalan dengan baik.
Â
 “TB hanya dapat disembuhkan dengan kepatuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan gizi yang cukup, dan kami berkomitmen dalam TOS, demi mencegah penularan,†pungkasnya.
Â
Penulis : Ely
Â