BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Insiden tabrakan terjadi antara Batik Air Boeing 737-800 dengan pesawat Trans Nusa jenis ATR 42 seri 600 pada Senin malam (04/04/2016). Peristiwa ini ternyata sempat berpengaruh pada jadwal penerbangan di Bandara International Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Seperti yang disampaikan Airport Duty Manager SSK II, Ibnu Hasan kepada kru bertuahpos.com. Dirinya menyebutkan bahwa saat insiden terjadi, berakibat Batik Air menuju Pekanbaru terlambat hingga empat jam. “Sempat delay, semestinya mendarat pada pukul setengah sepuluh malam kemarin (04/04/2016). Tetapi karena ada insiden itu Batik Air baru bisa mendarat dua dini hari (05/05/2016),” kata Ibnu.
Sedangkan dampak pada jadwal penerbangan hari ini, kata Ibnu tidak ada sama sekali. “Kalau jadwal penerbangan seperti biasa, tidak ada dampak. Lagi pula yang rute dari SSK II ke Halim cuma Batik Air,” sebutnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, insiden itu terjadi pada pukul 19.55 WIB, Senin 4 April 2016 malam. Dikutip dari liputan6, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 tengah bersiap take off atau lepas landas.
“Tabrakan terjadi dengan pesawat Trans Nusa jenis ATR 42 seri 600 yang sedang towing menuju ke apron selatan,” ungkap Suprasetyo saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa dini hari.
Akibat kecelakaan tersebut, pesawat Batik Air mengalami kerusakan di bagian ujung sayap sebelah kiri. Sementara pesawat ATR 42 seri 600, milik Trans Nusa patah pada bagian ujung sayap sebelah kiri dan ekor horizontal.
Suprasetyo memastikan pula tidak ada korban jiwa dalam insiden tabrakan pesawat Batik Air 7703 tujuan Jakarta-Makassar dengan maskapai Trans Nusa di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam tadi.
Ia menegaskan, 49 penumpang dan 7 kru pesawat Batik Air Boeing 737-800 itu selamat. Sedangkan dari manajemen kedua maskapai sepakat menyerahkan penyelidikan penyebab insiden ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Penulis: Riki