BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menjadikan agenda utama potensi konflik di perbatasan pada Pilkada serentak 2017. Sebab Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar yang ikut Pilkada berbatasan langsung.
Seperti yang disampaikan Ketua KPU Provinsi Riau, Nurhamin kepada kru bertuahpos.com di ruang kerjanya. “Kita memang menjadikan agenda utama soal tapal batas ini. Karena ada tiga kecamatan di Kabupaten Kampar seperti Tapung, Tambang, dan Siak Hulu yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru,” katanya, Selasa (22/03/2016).
Pihaknya lebih menitik beratkan pada valid atau tidaknya daftar pemilih. “Karena bisa saja tinggalnya di Kampar tetapi KTP Pekanbaru, atau pun sebaliknya. Makanya kita sudah mendatangi kelembagaan kita di Kabupaten dan kota agar daftar pemilih diperhatikan betul,” sebut Nurhamin.
Dirinya menyebutkan agar pihak KPU di Kabupaten/kota bisa mengatasi dan mencari solusi terkait persoalan tapal batas ini. “Saat ini kita masih pra persiapan pilkada, makanya harus diselesaikan. Dengan mencocokkan serta verifikasi daftar pemilih, agar tidak muncul konflik dikemudian hari,” katanya.
Selain itu KPU Riau juga memberikan catatan seleksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) harus direkrut yang terbaik. “Karena nanti akan mencocokkan lewat online, jadi bisa dimonitoring,” sebutnya.
Nurhamin mengatakan poin-poin tersebut sudah dibahas bersama KPU di Pekanbaru dan Kampar. Sehingga diharapkan saat tahapan Pilkada serentak 2017 tidak ada konflik. “Kita juga dorong supaya terus dilakukan fokus group discussion baik itu bersama tokoh masyarakat, pebisnis, tokoh agama, dan masyarakat bagaimana serta mencari solusi untuk antisipasi potensi konflik yang muncul,” jelasnya.
KPU Riau juga mengencarkan sosialisasi kepada masyarakat. “Kita minta KPU daerah menghidupkan website dan media sosial sebagai sarana sosialisasi. Karena tidak bisa kita pungkiri sekarang ini masyarakat sudah semakin cerdas dan hampir semua memanfaatkan online untuk mencari informasi,” terangnya.
Di samping itu juga, Nurhamin meminta keikutsertaan masyarakat dalam mensosialisasikan ikut serta dalam Pilkada serentak. “Karena hasil penelitian juga menyebutkan peran masyarakat kelas menengah tokoh masyarakat, agama, mau pun pebisnis berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat awam. Untuk itu kita juga berharap bersama agar Pilkada sukses,” sebutnya.
Di Pilkada serentak gelombang II ini, KPU Riau menargetkan partisipasi minimal 78 persen. “Sesuai dengan target nasional. Target itu tercapai kalau semuanya ikut bersama mensukseskan,” kata Nurhamin.
Lalu Nurhamin mengingatkan kepada KPU daerah agar benar-benar memaksimalkan segala upaya dalam mensukseskan Pilkada serentak 2017. “Tidak main-main, dengan Pilkada di Pekanbaru dan Kampar standarnya tinggi. Kalau prestasi lebih buruk dari sembilan daerah kemarin, kita gak mau. Bisa kita evaluasi,” katanya.
Sebagai informasi untuk Provinsi Riau akan ada dua daerah yang ikut serta Pilkada serentak dikarenakan masa tugas kepala daerah yang berakhir. Untuk Pekanbaru masa akhir jabatan Walikota dan Wakil walikota pada 26 Januari 2017, sedangkan Kampar pada 12 Desember 2017.
Penulis: Riki