BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Perkembangan ekonomi Riau pada triwulan I tahun 2016 secara umum diperkirakan akan mengalami pertumbuhan positif pada kisaran 1,2 sampai 2,2 persen dengan tendensi ke arah batas atas.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono menyebutkan, sumber pertumbuhan dari sisi penggunaan, diperkirakan berasal dari konsumsi rumah tangga.
Namun komponen lainnya diprediksi akan mengalami penurunan kinerja dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu perlambatan kinerja sektor utama yaitu pertanian, kehutanan, perikanan, dan sektor industri pengolahan, serta berlanjutnya penurunan produksi sektor pertambangan dan penggalian, diperkirakan akan mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan ke IV tahun 2015 kemarin.
“Kalau kita lihat dari sisi penggunaan motor penggerak pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama ini, diperkirakan kuat ditopang oleh permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga,” katanya, Selasa (22/03/2016).
Menurut Ismet, kondisi ini sejalan dengan perkembangan indeks keyakinan konsumen bulan Januari dan Februari 2016 ini, di Riau yang cenderung bergerak meningkat. Peningkatan optimisme konsumen tersebut juga diperkirakan karena ekspektasi perbaikan ekonomi sampai dengan 6 bukan kedepan. Terutama ekspektas terhadap penghasilan konsumsi durable goods, meskipun sangat terbatas.
“Selain itu juga kami perkirakan, pengeluaran 3 bulan yang akan datang kecenderungannya relatif meningkat,” sambungnya.
Sementara itu dari sisi sektoral, kinerja sektor pertanian di triwulan mendatang, diperkirakan akan melambat dibanding triwulan IV tahun 2015. Faktor pendorong melambatnya laju kinerja sektor pertanian itu tidak lain berasal dari sub sektor perkebunan kelapa sawit, akibat tertundanya pemupukan karena kondisi asap. Sehingga pemupukan baru bisa dilakukan sebagian besar perusahaan pada triwulan IV tahun lalu.
” Hal itu menyebabkan kurang optimalnya produksi sawit pada triwilan I 2016,” tambah Ismet.
Disisi lain, dia menyebutkan meningkatknya permintaan domestik crude palm oil atau CPO setra mulai berprokdusinya lahan replanting atau peremajaan kembali, akan menahan laju perlambatan sektor pertanian. Hal itu tentu sejalan pula dengan penurunan kinerja sektor petanian dan pertambangan serta sektor penggalian di Riau.
Perkembangan sektor industri pengolahan diperkirakan akan melambat didorong oleh menurunnya kinerja industri pengilangan Minyak dan Gas (Migas) dan batubara. Serta melambatnya pertumbuhan industri pengolahan CPO dan industri bubur kertas.
Penulis: Melba