BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI – Gempa 7,8 SR yang mengguncang kepulauan Mentawai dan pesisir Sumatera dari Nangroh Aceh Darussalam (NAD) hingga Lampung Rabu (2/03/2016) sekitar Pukul 19. 49 Wib setelah sholat magrib, menyebabkan sebahagian tebing ngarai sianok Kota Bukittinggi ambruk.
Akibat runtuhan tebing ngarai Sianok yang persis berada di Pandam Pekuburan Budi Baiak, dan bersebelahan dengan objek wisata Panorama, Lubang Jepang, telah menimbun badan jalan menuju ngarai.
Parahnya, pandam Pekuburan Budi Baiak nyaris runtuh. Mengingat, jarak tempat tanah tebing yang runtuh dengan kuburan hanya radius 1 meter. Dikhawatirkan dengan kondisi tanah yang masih labil serta rapuh, bila hujan deras atau guncangan kecil yang membuat tanah bergetar, bisa mengakibatkan kembali runtuh.
“Kita meminta pemko untuk mengambil sikap tanggap darurat mengatasi bencana ini, karena kondisinya sangat berbahaya dan jika tidak diatasi secara cepat maka akan bisa memakan korban jiwa,” jelas Anggota Komisi B DPRD Bukittinggi Edison Khatib Basa, Kamis (03/03/2016) saat meninjau lokasi bekas reruntuhan tebing.
Politisi Partai Golkar Bukittinggi ini juga sangat cemas dengan kondisi runtuhan tebing ngarai, mengingat lokasi longsor merupakan salah satu akses pengunjung baik yang akan masuk maupun keluar dari taman objek wisata Panorama.
“Terutama untuk keselamatan penduduk setempat. Kita juga meminta pemko untuk menutup total akses jalan ke lokasi itu, karena dikhawatirkan akan menimbulkan korban mengingat kondisi tanah yang labil,” jelas praktisi Pariwisata Bukittinggi ini.
Hal serupa juga diminta oleh M. Nur Idris, Ketua Komisi I DPRD Bukittinggi itu juga meminta Pemko bergerak cepat untuk menyelamatkan pandam pekuburan dan menutup akses jalan itu untuk sementara.
“Pemko harus bergerak cepat, bila tidak dikhawatirkan pandam pekuburan itu ikut runtuh. Kemudian bila akses jalan itu tidak ditutup maka dikhawatirkan pengunjung objek wiata Panorama dan masyarakat bisa jatuh kedalam jurang bekas runtuhan itu,” sebutnya.
Memang gempa yang dikhawatirkan menimbulkan stunami dipesisir pantain itu, dirasakan getarannya hingga keberbagai daerah seperti Bukittinggi, Agam dan sekitarnya. Bahkan masyarakat Sumbar yang berada di Kota Padang sesaat setelah gempa lansung mencari tempat ketinggian untuk menghindari jika sewaktu-waktu terjadi stunami.
Penulis : khatik