BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Puluhan aksi masa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa, Masyarakat dan Pemuda Riau (Ammper) melakukan demo di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Senin (22/2/2016).
Pada saat melakukan orasi, para aksi masa meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memproses atas adanya dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang dilakukan oleh Trio Rachman.
“Disini telah terjadi dugaan KKN dan monopoli proyek serta praktek ilegal yang dilakukan oleh SKPD Provinsi Riau,” kata Erlangga selaku Korlap aksi.
( Baca: Demo Keluarga Plt Gubri, PP Rebut Paksa Spanduk Aksi)
Ternyata aksi ini juga pernah dilakukan oleh gabungan mahasiswa beberapa waktu lalu. Namun, aksi penghadangan juga sempat dilakukan Pemuda Pancasila dan bentrokpun tidak terhindarkan.
Gerakan Masyarakat Pemantau Riau (Gempar) yang terdiri dari empat universitas di Riau melakukan aksi demo di depan kantor Kejaksaan Tinggi Riau (Kejati) pada 29 September 2015 lalu.
Aksi tersebut merupakan sebagai bentuk pemantauan aksi terkait dugaan penyelewengan APBD Riau. “Kami menyampaikan aspirasi ini adalah menyampaikan adanya dugaan konspirasi APBD Riau 2015,” ujar Kordinator Umum Aksi Mirwansyah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Aksi Aliansi Mahasiswa Masyarakat dan Pemuda Riau (AMMPERA) yang berlangsung di Jalan Cut Nyak Dien, tepatnya diantara kantor gubernur dan Pustaka Wilayah (Puswil) Pekanbaru, Riau, Senin (22/02/2016), kembali mencuatkan soal dugaan kasus Trio Rachman dalam proyek lelang di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Koordinator Lapangan AMPERA, Erlangga, mengatakan bahwa massa aksi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar memproses indikasi dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) tersebut.
Mereka menduga adanya praktek monopoli proyek-proyek ilegal di SKPD Pemprov Riau yang melibatkan keluarga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, yakni Anto Rachman, Plt Gubri sendiri dan Juni Rachman.. (iqbal)