BERTUAHPOS.COM (BLC), PEKANBARU – Menginap di sebuah hotel tentu sudah menjadi suatu yang biasa, terlebih bagi seseorang yang kerap melakukan perjalanan bisnis, seperti rumah singgah untuk bermalam, hotel tempat yang nyaman untuk menginap.
Namun, tanpa di sadari taukah anda, kebiasaan tamu hotel sebelum meninggalkan kamar hotel, entah itu sengaja atau tidak ada benda hotel yang sering kali sengaja dibawa atau tidak dan hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan yang lumrah.
Menurut pegawai di hotel Furaya Pekanbaru, benda benda yang sering lenyap yang pertama adalah Sabun mandi, meskipun menjadi hal yang wajar dan bukan sebuah masalah, benda benda ini terkadang sering dijadikan bukti otentik atau menjadi sebuah pengakuan bahwa kita telah pernah menginap di hotel tersebut.
Selanjutnya Shampo, meskipun sudah habis, biasanya botol berukuran mini ini kerap dibawa tamu sebagai kenang kenangan.
Sikat gigi, meskipun memiliki sikat gigi pribadi, benda ini terkadang tidak luput dari jarahan tamu yang hendak chekout.
Sendal Hotel, meskipun tidak dikenakan biaya, benda ini merupakan item yang laris manis hilang di setiap hotel, karena desainnya yang unik dan menarik benda ini seringkali menjadi sasaran keisengan tamu. Bahkan beberapa waktu lalu, tren sendal hotel sempat meramaikan kancah fashion sehari-hari.
Tanda “Do Not Distrub” meskipun tergolong jarang, benda ini juga tidak luput dari sasaran kejahilan para tamu hotel, tanda yang biasanya terdapat di depan kamar hotel ini biasanya memiliki keunikan yang berbeda beda di masing masing hotel. Sehingga sering kali diambil tamu hotel untuk dijadikan kenang-kenangan.
Baterai dalam remote, meskipun terlihat sederhana dan sepele baterai remote tv atau ac juga kerap menjadi sasar empuk, tamu jahil.
Tidak hanya terjadi di hotel Furaya, tindakan ini juga terjadi di hotel hotel lain. “Namun untuk mengantisipasi barang apa saja yang hilang atau tertinggal biasanya bagian house kepikeeping akan mengecek terlebih dahulu, kamar yang akan di tinggalkan, sebelum tamu lakukan checkout,” sebut Iwan.
jadi apa pun bentuk tindakan yang tamu lakukan tersebut, apakah itu untuk memprotes layanan hotel , sudah seharusnya tindakan tersebut tidak dilakukan, entah itu diselundupkan ataupun mengambil dengan sengaja. Tindakan ini dapat dikategorikan sebagai tindak kriminal, jadi jika ingin melakukan protes terhadap layanan kamar yang tidak memuaskan, dapat langsung disampaikan pada bagian recepsionist atau berikan guest coment lewat selembar kertas, hal tersebut tentu lebih diperhatikan bahkan disambut baik oleh pengelola hotel. (nova)