BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, dr Nuzelly Husnedi, turut menyikapi permasalahan virus Zika yang saat ini sedang banyak diperbincangkan.
Nuzelly mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seseorang agar terhindar dari virus yang digolongkan sangat berbahaya tersebut. Salah satunya adalah menjaga daya tahan tubuh.
“Yang jelas untuk apapun jenis dan nama virusnya , yang pertama adalah perlu menjaga daya tahan tubuh kita agar tidak terjangkit virus,†kata kepada bertuahpos.com saat dihubungi melalui seluler, Selasa (2/2/2016).
Ia menambahkan, karena virus ini jika daya tahan tubuh seseorang bagus maka jarang virus yang bisa masuk kedalam tubuh. Sebagaimana diketahui, virus ini sendiri hampir sama dengan infeksi virus DBD yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Virus ini sendiri dapat menyebabkan janin lahir tanpa bentuk kepala dan otak yang lengkap. Penyebarannya virus ini juga serupa dengan penyebaran virus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
“Kalau di Pekanbaru sendiri untuk saat ini kita belum bisa menghimbau, karena memang belum ada disini. Tapi yang jelas jika ada gejala menyerupai DBD langsung saja dibawa periksa,†sambungnya lagi.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau tersebut melanjutkan, untuk tetap terus mengutamakan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini perlu dilakukan agar nyamuk-nyamuk tidak ada lagi.
Dilansir dari Kompas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, lonjakan jumlah bayi cacat yang lahir di Amerika Selatan “diduga kuat” disebabkan oleh virus Zika. Oleh karena itu, Badan Kesehatan PBB ini menyatakan darurat kesehatan internasional.
WHO menyatakan, lonjakan dalam kasus microchepaly, sebuah kondisi buruk ketika bayi dilahirkan dengan otak dan kepala kecil, kemungkinan disebabkan virus Zika yang ditularkan melalui nyamuk dan menyatakan situasi darurat kesehatan publik internasional.
WHO mendapat tekanan untuk segera mengatasi Zika setelah sebelumnya mengakui telat merespon terhadap virus Ebola yang menjangkiti sebagian wilayah Afrika Barat.
Kepala WHO Margaret Chan mengatakan, sebuah pertemuan para ahli kesehatan yang membentuk komite kedaruratan setuju bahwa ada hubungan sebab akibat antara infeksi Zika selama kehamilan dengan microcephaly, kendati secara ilmiah tidak terbukti. (iqbal)