BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, sejauh ini berharap agar pekerja disektor Minyak dan Gas (Migas) memahami situasi dan kondisi perusahaan saat ini.
Ketua Apindo Riau, Wijatmoko Rah Trisno mengatakan pihaknya akan lakukan pertemuan. Pada kesempatan itu, dia akan coba memberi pemahaman secara umum kepada serikat buruh tenaga kerja di sektor Migas untuk mengerti dengan kondisi itu.
“Pada saat itu kami dorong, dan berharap pengertian dari pihak tenaga kerja Migas. Setidaknya dengan kondisi harga minyak seperti ini mereka bisa mengerti dan dapat terima keputusan itu,” katanya, Jumat (29/01/2016).
Setidaknya, dalam pertemuan itu nantinya Apindo akan memberikan pemahaman agar para pekerja menerima keputusan untuk tidak dinaikkan upah sepanjang tahun ini.
Menurut Wijat untuk terciptanya situasi ini, memang perlu pengertian dan dukungan dari semua pihak antar pekerja dalam pertemuan itu.
Namun dekimian, jikalau nantinya keputusan untuk tidak menaikkan upah untuk sementara waktu ini, dia meyakini bahwa perusahaan Migas dan vendor bisa bertahan untuk tidak melakukan pemutuhan hubungan kerja atau PHK massal.
Sebelumnya, Wijat memperkirakan bahwa hingga saat ini perusahaan yang bergerak dipengelolaan Migas masih mengupayakan untuk tidak dilakukakannya pemutusan hubungan kerja atau PHK.
“Kami masih memperkirakan bahwa pihak perusahaan Migas di Riau, akan masih melakukan perhitungan efisiensi tenaga kerja saja. Langkah ini diambil mengingat pihak perusahaan masih mempertimbangkan untuk dilakukannya PHK karyawan,” katanya.
Dia menambahkan, dalam kondisi yang sulit, karena jatuhnya harga minyak dunia, tentu saja akan menjadi pertimbangan mendasar bagi perusahaan Migas untuk sulit tidak mengkaji ulang kontrak dengan vendor. Dalam waktu dekat ini, evaluasi itu masih dalam tahap kaji ulang kontrak kerja karyawan. Namun tidak menutup kemungkinan, tahapan evaluasi yang dilakukan itu sampai pada PHK.
Kata Wijat, langkah itu harus diambil perusahaan mengingat turunnya harga minyak dunia tidak bisa diprediksi batas waktunya. Suka atau tidak, langka untuk mem-PHK karyawannya bisa saja dilakukan. Dia menambahkan untuk di Riau saja, dipredisi akan ada 500 karyawan disektor Migas terancam di PHK.
Pemerintah Provinsi Riau sejauh ini belum bisa berbuat banyak. Belum ada langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi tingginya angka penganguran Riau di tahun 2016 ini. (Melba)