BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Nasib ribuan masyarakat yang berada empat desa Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar hingga kini masih terisolir. Hingga saat ini suplai sembako ke empat desa itu masih belum bisa direalisasikan. Keempat desa itu adalah Desa Lubuk Bigau, Tanjung Permai, Kebun Tinggi dan Pangkalan Kapas.
Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta pihak Dinas Sosial Provinsi dan Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau untuk melakukan mengecekan kembali soal laporan tersebut. Namun berdasarkan hasil loparan dari dua lembaga itu, kalau memang masyarakat membutuhkan bantuan itu pasti didrop ke wilayah itu.
“Minggu yang lalu, karena ada berita bahwa masyarakat desa itu terisolir. Dinsos sudah berkomunikasi dengan pimpinan desa itu. BPBD saya rasa juga melakukan hal yang sala. Saya rasa perlu dicek lagi. Apa saja yang kurang kasih tahu saya,” katanya, Rabu (20/01/2015).
Sementara itu, untuk penetapan peningkatan status siaga, terhadap musibah banjir yang menghatam beberapa wilayah di Riau itu. Andi Rachman melimpahkan ke Wilayah masing-masing. Jika pemerintah kabupaten setempat masih sanggup mengatispasi itu, maka status tersebut tidak mungkin akan dilakukan. Untuk menetapkan status itu, pemerintah kabupaten juga harus melakukan koordinasi dengan dinas terkait. “Yang jelas untuk kepastiannya silahkan dicek dulu,” sambungnya.
Rencana Pemerintah Provinsi Riau, sebelumnya akan memenuhi permintaan 3000 masyarakat di empat desa di Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau untuk menyalurkan bantuan logistik, ternyata memang terkendala masalah infrastruktur
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Riau, Syarifuddin, penyaluran bantuan itu masih terkendala masalah infrastruktur atau akses jalan masuk ke desa itu. “Akses kami masuk kesana untuk menyalurkan bantuan itu masih belum dibuka,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa (19/01/2015).
Dia menambahkan, sejak awal pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PBDB) Kabupaten Kampar, untuk mengatasi persoalan jalur masuk ke desa itu. Hasil koordinasi itu juga sudah diutarakan di hadapan Plt Gubernur Riau Arsyadjulaindi Rachman pada pekan kemarin. Namun hingga saat ini belum ada realisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.
Jikapun bantuan berupa kebutuhan sembilan bahan pokok masyaraka itu juga harus tetap disalurkan, satu-satu jalan yang memutar arah lewat jalur Provinsi Sumatra Barat. Namun persoalannya cost transportasi dipastikan akan lebih tinggi. Sementara kendaraan yang bisa melintas dijalur itu hanya kendaraan roda dua. (Melba)