BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Bus air atau Kapal Senapelan yang dioperasikan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau kembali mangkrak. Anggaran yang terbatas menjadi alasan tidak dioperasikan kapal hibah dari Kementerian Perhubungan RI ini.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru, Hermanius angkat bicara. Dirinya menyayangkan kapal hibah tersebut tidak lagi beroperasi. “Ya (menyayangkan). Itu (Bus Air) yang harusnya kita berdayakan,” katanya usai menghadiri paripurna di Gedung DPRD Pekanbaru, Selasa (19/01/2016).
Padahal keberadaan bus air atau Kapal Senapelan tersebut sudah sesuai dengan rancangan water front city Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT. “Potensi Wisata untuk Sungai Siak itu ada, apa lagi dengan adanya bus air ini. Kalau sudah bagus tepian (Sungai Siak) dan bersih nanti ada kuliner terapungnya,” kata Hermanius
Namun pihaknya tidak bisa mengintervensi pengoperasian Bus Air atau Kapal Senapelan tersebut. Dikarenakan hal ini sudah di bawah komando Dishub Pekanbaru.
Sambung Hermanius tahun 2016 ini, pihaknya masih memprioritaskan edukasi ke masyarakat terkait destinasi Wisata. Selama ini Pekanbaru hanya dikenal sebagai kawasan barang, jasa, serta kuliner. “Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengubah main set yang penting sekarang ini,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bus air Senapelan Pemko Pekanbaru masih terlihat tidak beroperasi pada saat ini. Bahkan bus air yang dioperasikan pada tanggal 29 Oktober Tahun 2015 tersebut masih berlabuh di Pelabuhan Sei Duku Pekanbaru.
Kepala UPTD Pengelolaan Angkutan Perkotaan (PAP) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru, Wisnu Harryanto, mengatakan bahwa tidak beroperasinya Bus Air dikarenakan keterbatasan biaya operasional sehingga tidak dianggarkan oleh Dishub.
“Kita tidak mengoperasikan Bus Air untuk umum sebab tidak memiliki nilai komersial. Bus Air itu hanya kita sewakan saja bagi masyarakat yang ingin berwisata air disepanjang sungai Siak,” jelasnya belum lama ini.
Dirinya menambahkan, penumpang bus air yang berkapasitas 50 orang ini kebanyakan hanya untuk sekedar jalan-jalan saja. Bukan menjadikannya sebagai alat transportasi. Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, setiap hari hanya ada sekitaran 10 penumpang yang menaiki Bus Air.
“Penumpang yang menaiki bus air bukan berdasarkan rute yang ada, tapi hanya sekedar ingin jalan jalan saja, naik dari pelabuhan Sungai Duku dan turun kembali di Sungai Duku,†jelasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bus Air bantuan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Pekanbaru ini sempat mangkrak sejak akhir 2014 lalu. Dengan alasan biaya operasional tidak dianggarkan dalam APBD 2015 murni. Kemudian setelah dimasukkan dalam APBD Perubahan Kapal Senapelan mulai beroperasi, itu pun sesaat yang kemudian kembali mangkrak. (Riki)