BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK – Ribuan masyarakat berkumpul di halaman Komplek Mesjid Sultan Syarif Hasyim Islamic Center Madinatul Ulum Siak Sri Indrapura, Selasa malam, (01/12/15).
Dilokasi eks MTQ Riau ke 34 yang lalu, didominasi pakaian serba putih, masyarakat yang datang dari berbagai kecamatan itu dihibur lantunan shalawat grup Hadroh asal Kerinci Kanan. Sesaat kemudian suasana berubah khidmat saat tausiah yang disampaikan KH Habib Umar Bin Ahmad Bafaqih, ulama yang sengaja diundang dari Purwakarta.
Sebelumnya, Bupati Syamsuar yang didampingi Forkompinda, Mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar, serta tokoh masyarakat Riau OK Nizami Jamil juga naik satu-persatu keatas panggung, untuk didaulat memberi sambutan. Tampak pula berbaur bersama undangan lain, mantan Bupati Bengkalis Azaly Djohan.
Massa yang hadir ini sengaja datang untuk memperingati haul Sultan Syarif Kasim II. Pahlawan Nasional ini bergelar Sultan Assyaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin ini, lahir di Siak Sri Indrapura, tepatnya 1 Desember 1893 silam.
OK Nizami Jamil, budayawan Riau yang banyak menulis ulang sejarah Kerajaan Siak, didaulat menceritakan riwayat singkat Sultan kebanggan Masyarakat Riau itu. Mulai masa kecil hingga Sultan terakhir Kerajaan Siak itu mangkat pada tanggal 23 April 1968.
“Semoga semua yang beliau perjuangkan bagi Negeri Siak dan Indonesia, dapat menjadi contoh bagi kita untuk terus berjuang tanpa pamrih untuk republik ini ini” kata mantan pengurus LAMR ini.
Sementara itu Wan Abu Bakar mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu sarana untuk mengenang perjuangan Sultan Syarif Kasim II. “Tanggung jawab kita kedepan, adalah melestarikan nilai-nilai perjuangan baginda Sultan dikampung kita ini. Itu sebagai tanda kesyukuran kita” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Bupati Syamsuar, ia mengapresiasi dilaksanakannya haul ini. “Tadi kita sudah dengar riwayat singkat Sultan dari pak OK Nizami. Semoga kita bisa belajar lebih jauh seperti apa sebenarnya sosok almarhum” kata Syamsuar.
Sebagai kepala daerah, Datuk Setia Amanah ini mengaku terus belajar patriotisme dari sejarah hidup sultan. “Beliau contoh bagi kita, baik sebagai warga negara yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, maupun sebagai pemimpin yang amanah dan sholeh. Disamping Islam sebagai ajaran Rasulullah SAW, kita ikuti juga jejak langkah pahlawan kita ini” Kata dia.
Kemajuan Siak terang dia, tercapai karena diawali peran Kerajaan Siak dari periode pertama hingga terakhir. “Sekarang tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Atas dukungan semua pihak, Siak hari ini menjelma menjadi salah satu Kabupaten di Indonesia” tutup bapak tiga putera ini.(elya/rls)