BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata masih belum tuntas menginventarisir cagar budaya. Dari 42 kekayaan situs, masih ada 23 cagar budaya menunggu hasil kajian dari tim ahli.
Hal itu disampaikan Kepala Disbudpar Pekanbaru, Hermanius kepada kru bertuahpos.com. “Dari 42 situs, kita baru selesai inventarisir 19 situs,” katanya usai menghadiri acara hut Korpri di halaman Kantor Walikota, Senin (30/11/2015).
Hermanius menuturkan salah satu faktor belum tuntasnya pendataan 42 situs tersebut, dikarenakan keterbatasan anggaran. “Kita tahu, APBD kena rasionalisasi. Jadi anggaran yang ada baru mampu mendata 19 situs, sisanya kita anggarkan untuk tahun 2016,” sebutnya.
Hermanius juga menyampaikan setelah inventarisir cagar budaya tersebut usai, maka pihaknya akan menyerahkan ke pihak Provinsi Riau untuk di proses, baru kemudian dilanjutkan ke kementerian pariwisata. “Ini masih perkiraan, jadi bisa saja tidak semua yang ditetapkan sebagai cagar budaya,” katanya.
Hermanius optimis tahun depan, seluruh situs cagar budaya selesai didata ulang.
“Selanjutnya akan diterbitkan SK walikota tentang situs cagar budaya ini,” tuturnya.
Menurut Hermanius ke-42 situs sejarah peninggalan Kerajaan Siak itu di antaranya, Komplek Makam Marhum Pekan yang berada dilokasi Masjid Raya Pekanbaru.
Disana ada makam pendiri Pekanbaru beserta kerabat Kerajaan Siak abad ke-18 dan Tapak awal Masjid Nur Alam Jalan Masjid Raya Pekanbaru. Situs lainnya yakni Makam Datuk Tanah Datar, Makam Datuk Bandar Abdul Jalil Gubernur Provinsi Negeri Pekanbaru Kerajaan Siak, Rumah Tuan Qadi Sultan Siak H Zakaria bin Abu Bakar di Jalan Perdagangan, Jembatan Penyeberangan ke Tapak Jembatan Phontoon Caltex yang berfungsi sebagai buka tutup jembatan, serta Terminal tertua di Pekanbaru.
Selanjutnya yakni sumur tua Masjid Nur Alam yang dibangun bersamaan dengan Mesjid Nur Alam, dan mimbar Masjid Raya Pekanbaru yang merupakan salah satu dari empat mimbar masjid yang dibuat semasa Kerajaan Siak dengan keterangan tulisan Arab Melayu di bagian atasnya. (Riki)