BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Bupati Siak, Syamsuar, resmikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di Desa Teluk Lanus Kecamatan Sungai Apit.
Â
Syamsuar ditemani Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Wachyu, Kajari Siak, Zainul Arifin, Ketua DPRD Siak Indragunawan dan sejumlah pejabat lain.
Â
PLTS berkapasitas masing-masing 50 KWp itu sudah menerangi 401 rumah warga yang ada di sana, termasuk 13 fasilitas umum. Sebanyak 215 lampu jalan pun sudah menyala 24 jam. “Kalau malam, sudah kayak pelabuhan Tanjung Priok kampung kami ini,” kata Sahri 50 tahun, salah seorang anggota Badan Perwakilan Kampung (Bapekam) Teluk Lanus di sela-sela acara peresmian itu.
Â
Di rumah, anak-anak sudah tak lagi menyedot arang lampu teplok saat belajar. “Alhamdulillah anak saya semakin semangat belajar,” ujarnya.
Â
Sebelumnya kata ayah tiga anak ini, 528 kepala keluarga masyarakat di sana bergantung pada lampu teplok. Yang hidupnya cukup mapan, pakai mesin genset. “BBM di sini mahal. Untuk satu botol air mineral isi 1,5 liter, besin Rp20 ribu, Solar Rp18 ribu,” Nikmatullah, salah seorang warga di sana merinci.
Â
Kadis Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, Â Amin Budiyadi, cerita kalau 2 tahun lalu Syamsuar menyuruh Amin mengantar surat permintaan pembangunan PLTS terpusat ke Kementerian ESDM di Jakarta. Setahun kemudian permintaan itu terealisasi .
Â
Tapi lantaran pertumbuhan penduduk di Teluk Lanus membengkak, PLTS pertama tadi tak cukup untuk menerangi rumah-rumah yang ada. Syamsuar kemudian mengajukan permintaan lagi. Singkat cerita bulan lalu, PLTS tahap kedua resmi beroperasi.
Â
Di Kabupaten Siak, Â PLTS Teluk Lanus menjadi PLTS terpusat pertama. “Mudah-mudahan hadirnya listrik ini bisa mendongkrak kehidupan masyarakat yang ada di kampung ini,” Syamsuar berharap.
Â
Beroperasinya dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat berkekuatan 100 KWp di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, akhirnya membikin rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak kian membaik.
Â
Dari yang tadinya berada di angka 33,93 persen di tahun 2011, menjadi 57,04 persen di tahun 2015. Ini berarti selama empat tahun, RE Kabupaten Siak melonjak 23,11 persen.
Â
Lonjakan ini tak lepas dari upaya Pemkab Siak menggeber program listrik di ‘Negeri Istana’ itu. Selama 4 tahun tadi, sudah 310,73 KMs Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang dibangun, 488,14 Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan 81 unit Trafo.
Â
Alhasil dari yang tadinya 74 desa/kampung belum teraliri listrik, sekarang tinggal 22 desa/kampung.
Â
Angka ini pun akan segera berkurang lantaran tahun depan kawasan Sungai Mandau juga bakal segera dialiri arus listrik.
Â
Penghulu Teluk Lanus, Iwan Syahroni mengaku tak tahu harus mengatakan apa lagi atas apa yang sudah dirasakan warga kampungnya dua tahun belakangan.
Â
“Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Siak atas semua ini. Kami yang ada di kawasan paling ujung, tapi sudah bisa menikmati listrik,” katanya.
Â
Iwan kemudian cerita bahwa Pemkab Siak juga sudah menyiapkan perencanaan untuk membuka isolasi kampung menuju Sungai Rawa sejauh 68 kilometer.
Â
“Selama ini kami ke Buton cuma bisa lewat air. Kalau pakai speedboat bermesin ganda, butuh waktu 1,5 jam. Pakai kapal motor gratis milik pemkab Siak lebih lama lagi. Butuh waktu 5 sampai 6
jam baru sampai ke Buton. Jadwal kapal motor itu Senin, Selasa, Kamis dan Jumat,” Iwan merinci.
Â
Kalau jalan kelak sudah rampung kata Iwan, hasil tanaman warga bakal gampang diangkut ke Siak.
Â
“Kita punya potensi sawah 1000 hektar. Yang sudah digarap dengan sistem panen dua kali setahun, sudah 400 hektar,” kata Iwan.
Â
Bagi Syamsuar, apa-apa yang menjadi keluhan warga sudah ada dalam perencanaannya. Khususnya warga yang ada di kawasan pesisir yang ada di sepanjang Kecamatan Sungai Apit. Sebab kata Camat Sungai Apit Joko Edi Imhar, ada 9 desa di pesisir Sungai Apit, termasuk Teluk Lanus tadi.
Â
“Kita akan beresi satu persatu. Sebab saya tak mau ada desa yang terisolir. Yang penting warga selalu semangat, jaga kekompakan dan kerjakan apa yang bisa dikerjakan. Biar itu menjadi contoh bagi anak-anak kita bahwa orang tua mereka adalah pekerja keras,” ujar Syamsuar.(Rls)