BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI -Â Sebanyak 34 perguruan silat di Bukittinggi Senin (9/11/2015) ini adu kebolehan di gelanggang festival silat tradisi di Aula Kampus PGSD Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat.
Iven gelanggang festival silat tradisi itu dilakukan untuk terus melestarikan nilai-nilai tradisi anak Nagari Minangkabau. Mengingat silat merupakan kebanggaan dan menjadi jati diri anak Minang, yang diwariskan secara turun temurun.
Namun belakangan, kemajuan teknologi dan kecanggihan zaman membuat berbagai nilai-nilai tradisi seperti silat acap kali terlupakan dan nyaris terabaikan. Untuk itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi bekerjasama dengan Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI) Cabang Bukittinggi menggelar acara festival silat tradisi.
Bisa dipastikan acara yang akan berlansung selama 4 hari itu akan menampilkan petarung-petarung silat tradisi yang sudah pernah melang-lang buana diberbagai gelanggang silat didunia persilatan.
Sehingga kemampuan petarung-petarung dalam gelanggang silat tradisi itu baik secara perorangan maupun sasaran silat tidak diragukan lagi.
Begitu juga dengan perguruan-perguruan silat yang ambil bagian disamping secara sturuktur berbadan hukum dan memiliki cabang diseluruh Indonesia juga sudah acap kali tampil diberbagai gelanggang silat ditingkat nasional. Kasi Kebudayaan dan Nilai-Nilai Tradisi, Dinas kebudayaan dan Pariwisata Bukittinggi Drs. Mul Akhiar Dt. Sinaro, memastikan bahwa acara festival dilaksanakan guna membangkitkan kembali semangat dan motivasi kepada sasaran silat khususnya yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi minangkabau.
“Kita secara terus menerus setiap tahun melaksanakan festival untuk perguruan dan sasaran silek tradisi. Selain dalam rangka pembinaan, festival ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat dalam mengembangkan serta membangkitkan kembali nilai yang selama ini terbengkalai dan terabaikan,” jelas Mul Akhiar.
Ditambahkan Mul Akhiar Dt. Sinaro, jika festival juga merupakan wujud kepedulian pemerintah serta institusi dan partsipasi masyarakat dalam mengembangkan adat dan budaya yang diterima dari leluhur yang memiliki kekayaan dan keberagaman budaya yang tinggi. (khatik)