Untuk itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru bakal ikut mengawasi distribusi gas non subsidi ini. “Kita sifatnya pengawasan pendistribusian, memastikan tidak ada gas dari luar (daerah lain) masuk,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba, Senin (17/08/2015).
Â
Selain itu Irba menuturkan Disperindag akan mengawasi harga gas bright yang dijual Rp145.300 per tabung setelah dari agen. “Maksimal harga Rp 10 ribu dari harga lepas agen, itu paling tinggi,” tuturnya.
Irba juga menyebutkan tingkat keamanan tabung bright gas lebih tinggi dibanding dengan tabung elpiji nonsubsidi isi 12 kilogram yang tersedia di pasaran saat ini.
Seluruh tabung bright gas yang berwarna ungu ini telah dilengkapi dengan katup pengaman ganda yang membuat para pengguna dua kali lebih aman dari kebocoran.
Informasi dari Pertamina apabila pada salah satu katup rusak, maka gas tidak akan langsung keluar dari tabung, tetapi akan tertahan oleh katup pengaman yang lain.
Bagi para pengguna tidak sulit untuk pahami tata cara menggunakan dan mememasang bright gas karena tabung dilengkapi gambar petunjuk penggunaan yang dapat memudah konsumen.
PT Pertamina (Persero) sejak akhir tahun 2014 telah memperkenalkan produk baru elpiji kelas premium ukuran 12 kilogram dengan merek bright gas yang memiliki empat pilihan warna tabung yakni biru, hijau, ungu dan merah jambu.
Kualitas gas tersebut sangat terjamin karena komposisinya sebagian besar terdiri dari gas propane (C3H8) dan butane (C4H10) yang telah memenuhi standar dan mutu bahan bakar bas sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Migas No. 26525.K/10/DJM.T/2009. (Riki)