BERTUAHPOS.COM (BPC), TANAHDATAR – Masyarakat Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanahdatar, Propinsi Sumatera Barat, berduka atas berpulang menghadap Allah seorang tokoh adat setempat Bahar Ali Dt.Marajo Jumat (14/08/2015) kemarin malam dalam usia 113 tahun.
Â
Kepergian sesepuh adat Nagari Simawang itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Simawang. Betapa tidak, semasa hidupnya Almarhum tidak hanya tokoh adat tetapi beliau merupakan ulama paling tua di Nagari Simawang.Â
Â
Dt. Marajo, menghembuskan nafas terakhir dirumah duka setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Solok dari keluhan penyakit sesak nafas dan kelelahan yang dirasakannya.
Â
“Beberapa hari dirawat Almarhum berangsur sembuh dan minta pulang, namun beberapa hari dirumah kembali letih dan meninggal jumat dini hari,†cerita salah seorang anaknya Harnofidal, seusai menyelenggarakan pemakaman almarhum.
Â
Almarhum BA Dt. Marajo lahir di Simawang. Sebelum pulang kampong menjadi Ketua KAN Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Tanah Datar, juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok sekitar tahun 1978-1982.
Â
Kabar meninggalnya ulama dan tokoh adat ini  ini banyak menyentakan warga Simawang di kampung halaman dan perantauan. Bahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar datang melayat kerumah duka. Tampak Bupati Tanah Datar Sodiq Pasadigue dan Ketua DPRD Tanah Datar Zulpidarma serta Dandim Solok Safta Feriansyah melayat bersama ratusan pelayat lainnya dirumah duka dan ikut mensholatkan almarhum.
Â
Bupati Tanah Datar Sodiq Pasadigue dalam sambutannya mengatakan cukup mengenal sosok almarhum. Ia menyampaikan turut berduka dari Pemkab Tanah Datar atas meninggalnya almarhum.
Â
“Atas nama Pemkab Tanah Datar, kami menyampaikan rasa duka yang dalam atas meninggalnya sosok BA. Dt. Marajo yang kami kenal sebagai orang tua yang banyak berbuat untuk Nagari Simawang,†ujar Sodiq usai menyolatkan jenazah di MAsjid Dinul Iklas Piliang Simawang.
Â
Ketua Perantau Simawang Saiyo Pusat yang juga orang dekat almarhum, M. Nur Idris menyampaikan rasa dukanya atas kepergian almarhum. “Saya cukup terpukul dengar kabar meninggalnya Datuak. Beliau itu sosok orang tua, sosok guru dan juga sahabat yang hangat untuk berdiskusi agama, politik dan berbagai urusan kemasyarakatan lainnya,” tutur Nur Idris mengenang almarhum.
Â
Kedekatan almarhum dengan warga Nagari Simawang sangat kental, hal ini terbukti ratusan orang memadati rumah duka. Sementara dihalaman rumah deretan karangan bunga terpampang diantaranya dari mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Letjen TNI Syafril Mahyudin, Bupati Tanah Datar, dan Keluarga Besar Perantau Simawang Saiyo Pusat. (Khatik)