BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Maraknya prostitusi online baru-baru ini mengkhawatirkan sejumlah orang tua. Sebab tidak sedikit para orang tua tidak bisa memberikan pengawasan ketat kepada anaknya terkait penggunaan sosial media.
Â
Radiah (37) salah seorang ibu rumah tangga mengatakan, dari informasi yang beredar terkait prostitusi online di sosial media menyadarkannya bahwa pengawasan orang tua terhadap anak jauh lebih penting dalam menggunakan sosial media.
Â
“Kadang-kadang saat mereka duduk di warnet, kita tidak bisa memantau langsung apa yang anak-anak kerjakan. Kami selaku orang merasa khawatir,” katanya kepada bertuahpos.com, Sabtu (02/05/2015).
Â
Menurut pengamat Sosial Media Firdaus El-Hadi, sementara ini yang bisa dilakukan orang tua adalah mengawasi perilaku internet sang anak dalam mengkonsumsi sosial media.
Â
misalnya dengan melihat atau mengecek history dari web browser yg digunakan anaknya. Serta memberikan pemahaman tentang bahaya prostitusi.Â
Â
“Hal ini dirasa pernting sebab kesibukan orang tua dalam bekerja sering kali mengabaikan tingkah laku anak dalam memanfaatkan sosial media,”
Â
Dia melihat, melihat kasus perostitusi online ini adalah salah satu dampak buruk dari perkembangan tekonolgi internet dan menjamurnya media sosial.
Â
“Walaupun belum ada pengungkapan oleh pihak kepolisian. Kasus ini bisa terjadi di kota besar seperti Pekanbaru,” katanya, Jumat (01/05/2015).
Â
Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah pengungkapan yang dilakukan aparat kepolisian, menemukan banyak tempat untuk dijadikan prostitusi selubung.
Â
Pilihan menggunakan internet atau Media Sosial karena praktek prostitusi ini pada dasarnya dianggap sebagai bisnis. Maka jangan heran, munculnya toko-toko online semakin marak. (melba)