BERTUAHPOS.COM — Biomassa aren dianggap salah satu hal yang penting dalam material serta bahan kimia maju.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meyakini bahwa biomassa aren memiliki potensi besar sebagai baku biokimia dan bioenergi, seperti bioetanol.
BRIN bersama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, telah menjalin kerja sama untuk proyek penelitian dan pengembangan ini.
“Kami bermitra dengan universitas untuk membuka peluang riset bersama dan mengembangkan inovasi berbasis sains,” ujar Kepala PRBB BRIN, Akbar Hanif Dawam Abdullah belum lama ini.
BRIN telah banyak melakukan penelitian tentang biomassa — yang kini menjadi bahan baku penting untuk berbagai produk.
Salah satu fokus utama adalah mengonversi industri berbasis minyak bumi menjadi industri berbasis biomassa atau biorefinery.
Biomassa aren memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku biokimia dan bioenergi, seperti bioetanol.
Sulawesi, yang kaya akan tanaman aren, sudah memanfaatkan serat-seratnya, seperti ijuk dan biopelet.
“Aren tidak hanya digunakan untuk produksi gula, tetapi juga bisa menjadi bahan baku bioetanol dengan teknologi maju,” katanya.
Peneliti PRBB BRIN, Widya Fatriasari, menuturkan bahwa kolaborasi dengan universitas sangat penting mengingat BRIN memiliki fasilitas riset yang mendukung.
Dalam kerja sama ini, pihaknya fokus pada pemanfaatan biomassa aren untuk material dan bahan kimia maju.
“Salah satu yang kami teliti adalah bagaimana mengurangi limbah dari proses biomassa aren, mempolimerisasi lignin untuk bahan kimia, serta sintesis hidrogel,” jelas Widya.***