BERTUAHPOS.COM – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau sedang mempertimbangkan penerapan sistem baru dalam pendanaan pembinaan atlet-atlet daerah, guna memberikan kepastian lebih bagi mereka menjelang ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Saat ini, pendanaan untuk atlet Riau masih didasarkan pada prestasi tahunan. Namun, sistem tersebut mungkin akan diubah menjadi kontrak per empat tahunan yang disesuaikan dengan siklus PON. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua I KONI Riau, Khairul Fahmi, Senin 18 November 2024.
“Dengan sistem kontrak ini, nantinya atlet akan memiliki kepastian terkait dukungan dana pembinaan mereka, meskipun kejuaraan nasional seperti PON hanya diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Hitungan dana pembinaan akan didasarkan pada prestasi yang dicapai pada PON terakhir,” ujar Khairul.
Lebih lanjut, Khairul menjelaskan bahwa besaran dana pembinaan akan bergantung pada prestasi yang diraih atlet pada PON terakhir.
Jika seorang atlet berhasil meraih prestasi yang gemilang, maka dana pembinaan untuk mereka akan lebih besar hingga PON berikutnya. Namun, jika terjadi penurunan prestasi, maka besaran dana pembinaan akan disesuaikan.
“Kami ingin memastikan bahwa atlet yang berprestasi mendapatkan dukungan yang layak untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. Namun, perlu ada penyesuaian anggaran jika hasil yang dicapai tidak sesuai harapan,” tambah Khairul.
Meski demikian, Khairul menegaskan bahwa wacana ini masih berada pada tahap awal pembahasan.
Sistem ini baru merupakan usulan dari Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin, dan akan dibahas lebih lanjut untuk memastikan kelayakannya, terutama terkait anggaran KONI yang selama ini bersifat tahunan.
“Penganggaran ini tentu akan dirumuskan kembali agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pendanaan KONI. Kami harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya mendukung atlet, tetapi juga sesuai dengan kemampuan finansial KONI,” tutup Khairul.