Komisi III DPRD Pekanbaru Dukung Wacana Penghapusan Sistem Zonasi PPDB

BERTUAHPOS.COM — Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menyambut baik wacana penghapusan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Sistem zonasi yang diterapkan selama ini kerap mendapat keluhan dari para calon siswa dan orang tua karena dianggap membatasi pilihan sekolah.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah membahas wacana ini dalam rapat evaluasi kebijakan pendidikan, yang bertujuan untuk memperbaiki sistem PPDB di Indonesia.

Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Doni Saputra, menyatakan dukungannya terhadap wacana tersebut. Menurutnya, kebijakan pendidikan memang perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik di daerah.

“Kami dari Komisi III DPRD Pekanbaru menyambut baik wacana yang diusulkan oleh Pemerintah Pusat. Kebijakan yang berasal dari pusat tentunya akan diikuti oleh daerah, termasuk kita di Pekanbaru,” ujar Doni Saputra pada Senin 18 November 2024.

Doni, yang juga merupakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), tidak menampik bahwa setiap kebijakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ia menyoroti bahwa sistem zonasi selama ini memang berhasil mengakomodir kebutuhan siswa di daerah tertentu, namun di sisi lain juga menimbulkan masalah, terutama bagi siswa yang ingin masuk ke sekolah unggulan di luar zona tempat tinggalnya.

“Plus minus dari sistem zonasi ini memang ada. Kelebihannya, siswa terakomodir sesuai dengan tempat tinggalnya, namun kekurangannya adalah banyak siswa berprestasi yang kesulitan masuk ke sekolah favorit karena terhalang zona,” jelasnya.

Lebih lanjut, Doni menyebutkan bahwa jika wacana penghapusan sistem zonasi ini benar-benar diterapkan pada tahun 2025, Komisi III DPRD Pekanbaru siap mendukung dan menyesuaikan diri dengan kebijakan baru tersebut.

“Kalau wacana ini diterapkan oleh Pemerintah Pusat, kita di daerah akan mengikuti, termasuk pihak sekolah dan Dinas Pendidikan. Semua harus siap beradaptasi dengan perubahan ini,” pungkas Doni Saputra.