BERTUAHPOS.COM — Harga BBM RI termurah di dunia. Tercatat hingga saat ini, RI masih mengandalkan 60% impor BBM untuk kebutuhan domestik dengan nilai mencapai Rp251 triliun.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, Indonesia masih sangat bergantung pada impor bahan bakar minyak (BBM).
Tantangan utama dalam pengadaan BBM di Indonesia adalah struktur penggunaan energi dari sisi produksi.
“Untuk BBM, kita masih mengimpor 60% dan hanya 40% yang berasal dari produksi domestik,” katanya, meskipun sudah ada campuran minyak sawit dengan FAME (fatty acid methyl ester) untuk biodiesel.
Dalam 5 tahun terakhir, nilai impor BBM RI dari 2019 – 2023 mencapai Rp251 triliun. Di periode sama, pemerintah mengalokasikan subsidi BBM sebesar Rp119 triliun.
Selain itu, juga dalam 5 tahun terakhir ini, negara membelanjakan rata-rata devisa sebesar Rp250 triliun setiap tahun untuk subsidi dan kegiatan impor-ekspor.
Menurut Rahmat, anggaran sebesar Rp120 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN seharusnya dapat dialokasikan untuk penanganan kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur.
Artinya, “Jika kita terus-menerus bergantung pada impor, ruang kita untuk membangun sekolah, mengatasi stunting, dan meningkatkan transportasi publik serta infrastruktur akan semakin berkurang,” lanjutnya.
Rachmat juga menambahkan bahwa harga BBM untuk konsumen di Indonesia termasuk yang termurah di dunia, jika dibandingkan dengan Rusia dan Arab Saudi, yang merupakan negara-negara produsen minyak terbesar di dunia.
“Rusia dan Arab Saudi adalah negara-negara penghasil minyak utama, sedangkan kita bukan. Dulu kita pernah menjadi eksportir minyak, tetapi sekarang kita harus banyak mengimpor,” pungkasnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS dalam Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Mei 2024, volume impor minyak mentah Indonesia sebesar 6,47 juta ton pada Januari hingga Mei 2024. Sementara itu, total volume ekspor minyak mentah Indonesia sebesar 2,84 juta ton pada Januari hingga 24 Juli 2024.***