BertuahPos.com, Jakarta – Pengunduran diri Mahfud MD dari jabatannya sebagai Menko Polhukam RI diperkirakan akan picu ketidakpastian pasar.
Ekonom menilai para investor lebih memilih untuk memantau dan menunggu sikap dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menurut Analis Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, pengunduran diri Mahfud MD tidak langsung berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia.
Namun, jadi pemicu sikap hati-hati pelaku pasar. Para investor sangat mungkin mengambil sikap wait and see, terhadap rencana investasi mereka di Indonesia.
Dia menilai, kepergian Mahfud MD dari kabinet Jokowi bisa dianggap sebagai awal dari kebenaran rumor soal mundurnya beberapa menteri lain, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Risikonya, investor akan semakin yakin untuk mengambil sikap wait and see,” ujar Ronny, seperti dilansir dari BloombergTechnoz, Kamis, 1 Februari 2024.
Ronny menegaskan, sikap Mahfud secara persepsi memberikan sinyal mengenai ketidakstabilan internal pemerintahan hingga akhir masa jabatan Jokowi.
“Posisi Menteri Polhukam memberikan sinyal bahwa hingga akhir pemerintahan Jokowi, internal pemerintahannya mungkin dipandang kurang solid,” ungkapnya.
Ada Potensi Penundaan Investasi Setelah Mahfud MD Mundur
Ronny juga menyoroti potensi penundaan rencana investasi atau ekspansi investasi, sampai ada kepastian siapa menggantikan Jokowi sebagai Presiden RI.
“Artinya, target investasi di tahun 2024 bisa semakin sulit tercapai, berdampak pada pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II yang sulit dikejar,” tambahnya.
Dia menambahkan, sejak Mahfud MD jadi Cawapres, dia sudah tak begitu aktif di Menko Polhukam. Namun dampaknya signifikan.
Ketidakpastian pasar Indonesia diperkirakan akan terus terjadi bahkan setelah Pemilu nanti, sampai benar-benar diketahui siapa Presiden berikutnya.
Sebagaimana diberitakan, Mahfud MD mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju.
Keputusan ini karena ingin fokus pada keikutsertaannya dalam Pemilu 2024.
Mahfud adalah Cawapres dari pasangan Capres 03, berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Menurutnya, langkah ini harus diambil karena dia terlibat dalam Pemilu 2024 sebagai Cawapres dari Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP.
“Saya akan melaporkan, saya sudah selesai,” kata Mahfud.***