BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bunga Air Mata Pengantin, juga dikenal sebagai Antigonon, merupakan tumbuhan memanjat (merambat) dari suku Polygonaceae dari Amerika Tengah.
Dengan keanggunan dua atau tiga jenis anggotanya, tumbuhan ini telah menjadi pilihan utama sebagai hiasan taman yang populer. Pada masa kolonial Belanda, kecantikan Bunga Air Mata Pengantin telah menjadi daya tarik eksklusif bagi taman dan pekarangan.
Keistimewaan tumbuhan ini terletak pada kemampuannya tumbuh dengan cepat, meskipun perlu diingat bahwa tanaman ini juga dapat beralih menjadi gulma jika tidak dikelola dengan baik.
Namun, tak cuma soal keindahan, Bunga Air Mata Pengantin ternyata berkontribusi dalam skala yang lebih luas di sektor perkebunan. Lina mengungkapkan, bahwa tanaman ini belakangan jadi peminat para pemilik kebun sawit. “Bunga ini digunakan dalam biological control,” kata Owner sebuah usaha tanaman hias di Pekanbaru itu.
Pengendalian hama biologis, atau yang dikenal biological pest control (biocontrol), melibatkan pemanfaatan makhluk hidup untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman. Dalam konteks ini, makhluk hidup yang dimanfaatkan disebut sebagai agent pengendali hayati.
Konsep pengendalian hama biologis didasarkan pada prinsip-prinsip ekologi, seperti predasi, parasitisme, herbivori, dan lainnya, yang berperan sebagai musuh alami hama di lingkungan alamiah.
Keberhasilan pengendalian hama biologis sangat bergantung pada pemahaman konsep ekologi ini. Manusia juga memegang peran penting sebagai pengelola lahan dalam implementasi pengendalian hama terpadu.
Dengan demikian, upaya ini tidak hanya mereduksi kerusakan tanaman secara alami tetapi juga menciptakan keseimbangan ekosistem yang berkelanjutan.
Inilah yang dapat dilakukan Bunga Air Mata Pengantin di kebun sawit. Lina menyebut, metode ini melibatkan penanaman tanaman pendukung yang bermanfaat untuk pertumbuhan kelapa sawit.
Lina menjelaskan bahwa tanaman merambat ini memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanaman kelapa sawit. “Tanaman ini membantu mengendalikan hama dan predator tanpa perlu menggunakan bahan kimia,” ungkapnya.
Menariknya, Bunga Air Mata Pengantin (Antigonon Leptopus) juga menjadi daya tarik bagi lebah, yang pada akhirnya mendukung proses penyerbukan pada kelapa sawit.
Selain manfaat fungsionalnya, keindahan estetika yang dihadirkan oleh bunga ini juga menjadi nilai tambah, memberikan kontribusi positif baik untuk alam maupun manusia.
Inovasi ini bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.
Dengan langkah-langkah seperti ini, pemilik perkebunan kelapa sawit dapat memperkuat daya tahan tanaman mereka sambil menjaga kelestarian alam.***