BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Dalam jajak yang dilakukan oleh Lembaga Riau Research Center (R2C), dari 974 responden yang merupakan kalangan mahasiswa di Riau, mengemukakan 12 persen akan memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI), jika pemilu legislatif dilaksanakan pada awal November 2023.
974 responden itu adalah mahasiswa dari Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Politeknik Caltex Riau, dan Universitas Islam Riau. Menurut Ketua R2C, Adlin Sambuaga, hal ini menunjukkan tren menarik, di mana dukungan untuk PSI melebihi PDIP yang hanya mencapai 6 persen.
“Menariknya, PSI tampaknya berhasil mengatasi citra negatifnya selama ini, dari PDIP sebagai partai favorit anak muda, dengan jumlah pemilih muda yang jauh lebih tinggi,” katanya.
Adlin menambahkan, bahkan, dukungan untuk PSI juga melampaui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hanya mendapatkan 9 persen. Partai Demokrat juga tercatat hanya mendapatkan dukungan 5 persen dari responden muda.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa mayoritas anak muda memilih partai berdasarkan kesukaan terhadap calon legislatifnya (36 persen), diikuti oleh mereka yang merasa cocok dengan partai tersebut (31 persen).
Sosialisasi kreatif, seperti melalui lagu dan metode lain yang menarik bagi anak muda, juga memainkan peran signifikan dengan 19 persen responden memilih partai karena metode tersebut.
“Namun, ketika ditanya tentang kepercayaan mereka terhadap partai politik dan calon legislatif untuk memperjuangkan aspirasi mereka, hanya 69 persen yang yakin,” kata Adlin.
Meskipun 74 persen menyatakan bahwa partisipasi mereka dalam pemilihan umum akan berpengaruh pada masa depan mereka, “Kepercayaan terhadap kebijakan yang menguntungkan mereka menunjukkan penurunan.”
Penelitian ini melibatkan 58 persen perempuan dan 42 persen laki-laki, dengan rentang usia 17 hingga 25 tahun.
Data demografis suku bangsa juga mencerminkan keberagaman, dengan suku Melayu mendominasi 35,8 persen, diikuti oleh Jawa (20,3 persen), Minang (21,1 persen), Batak (14,5 persen), dan kelompok lainnya (8,3 persen).
“Dengan dinamika ini, hasil jajak pendapat memberikan gambaran menarik tentang preferensi politik di kalangan pemilih muda,” tuturnya.***