BERTUAHPOS, PEKANBARU – Â Gubernur Riau Rusli Zainal seakan tak bersalah dalam kasus korupsi PON dan kehutanan. Ia menulis surat dari sel KPK dan mengibaratkan tengah melakukan Perang Badar.
Â
Surat bertulis tangan itu terdiri dari 6 lembar. Tulisan itu disampaikan Rusli Zainal kepada Biro Humas. Lantas tulisan tangan ini diketik ulang staf humas yang dibagikan kepada media.
Â
“Sah-sah saja, Gubernur Riau menuliskan ungkapan hatinya. Tulisan tangan itu saya langsung yang menerimanya,” kata Karo Humas Pemprov Riau Fahmi Usman kepada detikcom, Senin (30/9/2013).
Â
Mau tahu petikan tulisan Rusli Zainal tersangka korupsi dana PON dan perizinan kehutanan? Berikut petikannya lengkapnya.
Â
“Tak terasa, sudah lebih 3 bulan lamanya. Dari merdeka mendadak berada di balik tempat bernama penjara. Inilah sesungguhnya perang ‘Badar’ bagiku. Di mana ada sakit yang begitu dahsyat dan ada pemberontakan batin yang begitu kuat menuntut sedikit pembelaan atas nama menegakkan perubahan. Tapi aku sadar ini belum waktuku. Ada fase yang harus aku lalui yakni ujian, perjuangan dan juga pengorbanan. Aku anggap ini sebagai ladang amal dengan bentuk yang berbeda.
Â
Alhamdulillah selalu ada hikmah yang luar biasa di balik musibah. Pada masa-masa seperti ini aku semakin bersyukur menjadi hamba yang tidak kehilangan cinta Allah Swt dan juga cinta orang-orang terdekat. Meski di tengah keterbatasan, aku tetap merasakan kedamaian hati yang luar biasa,” tulis Rusli Zainal.
Â
Menanggapi surat itu, aktivis LSM Advokasi Publik Rawa El Amady kepada detikcom mengatakan, sebaiknya Rusli tak perlu mengklaim kasus korupsinya disamakan dengan perang Badar.
Â
“Jauh beda perang Badar dengan kasus korupsi. Masak kasus korupsi nota bene mengambil uang rakyat, kok malah diklaim sebagai perang Badar,” tegas Rawa.
Â
Menurut Rawa surat itu sengaja disebar ke media, seakan-akan Rusli merasa terzalimi. “Jika memang terasa dizalimi, ya buktikan saja di pengadilan nanti. Tidak usah memposisikan dirinya seakan tidak bersalah. Janganlah untuk menutupi kebobrokannya lantas menganggap dirinya sebagai pahlawan pembangunan di Riau ini,” kata Rawa.
Â
“Bukanya fakta dipersidangan, sudah ada yang divonis dalam kasus korupsi PON termasuk juga korupsi kehutanan. Janganlah Rusli itu merasa dirinya bersih. Jangan dia samakan perjuangan umat Islam di perang Badar, sama hakikatnya dengan perjuangan korupsi yang dia lakukan,” kata Rawa.
Â
Â
(detik.co)
Â