BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau menilai daya beli CPO di pasar dunia pada pekan terakhir Januari ini menurun. Ditambah lagi turunnya harga emas, ternyata juga ikut mempengaruhi harga TBS lokal.
Kabid Promosi dan Pengolahan Hasil Perkebunan (PPHP) Dinas Perkebun Provinsi Riau, Ferry HC mengatakan, penurunan daya beli ini ternyata juga memberikan efek kepada harga sawit di Provinsi Riau. (Baca: Ternyata Harga Emas Pengaruhi Harga Sawit di Riau).
Dia menambahkan, sebenarnya persalahan harga sawit yang kerap kali turu bisa diatasi, asal pemakaian CPO dalam negri ditingkatkan hingga 20 persen.”Sebenarnya pemerintah sudah buat statmen soal ini. Bahwa pemanfaatan CPO lokal akan ditingkatkan, demi menekan ketergantungan terhadap pasar ekspor,” tambahnya.
Dirinya menambahkan CPO dalam negeri bisa diupayakan dalam hal pemenfaatan energi, dengan cara meningkan jumlah kapasitas presentase biodisel di pasar nasiola Indonesia. “Kalau selama ini, kita pakai disel bahan bakarnya kan dari posil. Pola ini hang harus dirubah,” tambahnya. (Baca: Jaga Kestabilan Harga, CPO Harus Dimanfaatkan untuk Kebutuhan dalam Negeri)
Asosiasi Petani Perkebunan Provinsi Riau(Aspekpir) ternyata juga mengakui bahwa pemanfaatan hasil CPO di Riau masih sangat kurang. Melimpahnya produksi CPO di Riau bisa jadi potensi besar agar CPO lokal tidak lagi terus-terusan bergantung dengan pasar ekspor.
“Sebenarnya permasalahannya di situ memang. Kalau saja pemanfatannya bisa dimaksimalkan dalam lokal, tentu kita tidak bergantung terlalu besar dengan pasar ekpor,†ujar Anggota Aspekpir, Supoyo. (Baca: Ini Syaratnya Agar Harga Sawit Riau Rp 2 Ribu per Kg).
Dari hasil rapat penetapan harga di Dinas Perkebunan Provinsi Riau, terjadi penurunan Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di pekan ke terakhir Januari 2015. Penuruhan harga sawit sebesar Rp. 28,36 per kilogramnya. Untuk sawit umur 10 tahun sampai 20 tahun, disepakati seharga Rp. 1.724.22. (Baca: Pekan Terakhir Januari, Harga TBS Turun). (melba)