BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Belasan pelaku begal yang disertai dengan penganiayaan digulung Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Mirisnya, dari 12 pelaku yang diamankan oleh polisi, mayoritas pelaku masih dibawah umur.
Mereka adalah HA (17), IS (16), HF (16), FS (17), F (16), RT (15), D (17) dan YS (16). Selain anak dibawah umur, polisi juga mengamankan empat orang dewasa masing-masing berinisial FD (18), DS (18), MD (22) dan WE (21).
“Benar Polresta Pekanbaru amankan 12 pelaku pembegalan dan penganiayaan atau dugaan geng motor. Empat orang dewasa dan 8 pelaku mash dibawah umur,” kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Pria Budi yang didampingi Kasat Reskrim, Kompol Andrie Setiawan, Jumat 3 Februari 2023 siang.
Saat ini, polisi masih mengejar 11 pelaku yang diduga terlibat dalam perampokan dan penganiayaan tersebut.
Disambung Pria Budi peristiwa yang dilaporkan terjadi pada Minggu 29 Januari 2023 sekitar pukul 00.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB.
Para pelaku ini berkumpul di basecamp mereka yang ada di Jalan Arjuna, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.
“Usai berkumpul, para pelaku ini menuju ke Desa Kubang, Kabupaten Kampar. Setibanya di Jalan Tuah Karya, Pekanbaru para pelaku ini berpapasan dengan pengendara lain dan menganiayanya,” ucapnya.
Akibat dari pelaku sadis ini, korban MR mengalami luka-luka, dan selain melakukan kekerasan para pelaku juga mengambil telepon genggam dan sepeda motor korban.
Tak puas sampai disitu, para pelaku melanjutkan aksinya di Jalan SM Amin. Mereka kembali melakukan penganiayaan dan merampas sepeda motor milik korbannya.
“Di TKP ketiga yaitu di Jalan Baung belakang Living World. Mereka lagi-lagi melakukan hal yang sama menganiaya dan merampas handphone dan sepeda motor milik pengendara,” tuturnya.
Dari hasil penyidikan, sudah ada 3 korban. Saat ini dari 23 orang pelaku, 11 orang masih masuk dalam daftar daftar pencarian orang.
Petugas juga memburu ketua geng tersebut yang berinisial CS. Dikarenakan 2 sepeda motor dan beberapa handphone yang berhasil mereka rampas saat ini masih dalam penguasaannya.
“Semuanya saling mengenal. Motifnya ada yang mencari uang dan ada juga yang hanya ikut-ikutan. Sebagian pelaku ada yang masih pelajar SMA dan SMK,” tutupnya.