BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pojok Baca Digital [Pocadi] merupakan perpustakaan digital, yang berada di dalam area Ruang Terbuka Hijau [RTH] Putri Kaca Mayang, Jalan Jendral Sudirman Nomor 474, Jadirejo, Sukajadi, Kota Pekanbaru.
Bangunan mini dengan ornamen Melayu ini dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah sebagai upaya memperkecil kesenjangan akses literasi antar wilayah di Indonesia.
Diresmikan pada 5 Januari 2022 lalu, Pocadi menyediakan ribuan e-book yang diakses melalui aplikasi i-Pusnas. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan koleksi buku digital dengan mengunduh aplikasinya di Google Play Store.
Jika berkunjung ke pojok baca ini, pengunjung diperbolehkan menggunakan 3 unit komputer yang telh tersedia untuk mencari dan membaca berbagai koleksi buku di Pocadi.
“Sejauh ini, keberadaan Pocadi di RTH Kaca Mayang cukup menarik perhatian pengunjung,” kata Ilham, seorang petugas Pocadi saat berbincang dengan Bertuahpos. com, pada Rabu, 21 September 2022.
Dia mengungkapkan, perpustakaan digital ini buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Pojok baca mini ini juga disulap senyaman mungkin untuk para pengunjung betah berlama-lama membaca buku. Seperti, ruangan yang bersih full AC dan sofa yang empuk.
“Jika yang datang pengunjung rombongan anak-anak, biasanya petugas perpustakaan akan menampilkan video edukasi pada layar LED yang tersedia,” jelas Ilham.
Bagi masyarakat yang ingin membaca buku di perpustakaan digital ini tidak sulit. Cukup dengan mengisi buku tamu yang telah disediakan di sebelah kanan pintu masuk.
“Khusus mahasiswa, fasilitas komputer yang disediakan tidak hanya untuk membaca e-book namun juga diperbolehkan mengakses internet, dengan syarat menunjukkan kartu tanda mahasiswa (KTM),” sambungnya.
“Komputer yang tersedia sebenarnya memang khusus untuk membaca buku. Kalau mahasiswa untuk cari bahan atau materi boleh akses ke jaringan internet,” kata Ilham.
Perpustakaan digital ini, biasanya akan ramai dikunjungi oleh keluarga bersama anak-anak mereka pada saat siang menjelang sore hari, termasuk di waktu weekend. Sementara jika hari Minggu, yang berkunjung rata-rata komunitas.
“Jadi di bagian luar, ada kegiatan semacam sosialisasi literasi dan menggambar gratis yang diadakan komunitas literasi,” tambahnya.
Tak hanya buku digital, Pocadi juga menyediakan buku cetak yang dipajang dalam rak lemari dengan berbagai genre, buku yang dipajang akan dirolling dengan buku yang tersedia di perpustakaan pusat, sehingga bacaan akan terus beragam.
Menariknya, dalam pembangunan Pocadi ini menggunakan bahan baku material bangunan FABA (Fly ash dan bottom ash) yaitu limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batu bara yang kini dimanfaatkan untuk kegiatan infrastruktur, reklamasi dan pertanian.
Ilham mengatakan kendala yang dihadapi saat ini yaitu ruangan yang kecil, sedangkan pengunjung yang membaca buku fisik hanya boleh berada di dalam dan di teras samping bangunan, karen buku-buku fisik yang tersedia tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang.***