BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mahasiswa rentan dimasuki paham terorisme. Untuk itu diperlukan tindakan antisipasi agar pemahaman tersebut tidak masuk ke dalam kampus.
Hal tersebut disampaikan Pembantu Rektor III UIN Suska Riau, Tohirin kepada bertuahpos.com. “Kelompok muda rawan salah mengerti dengan pemahaman yang radikal,” jawabnya disela dialog pencegahan terorisme di Islamic Centre kampus UIN Suska Riau, Jumat (21/11/2014).
Menurut Tohirin itu disebabkan pemahaman keagamaan tiap mahasiswa yang berbeda. ” Yang pemahaman dangkal akan terpengaruh, tapi yang punya basic keagamaan yang kuat pasti tak terpengaruh,” sebutnya.
Dijelaskannya hal tersebut dapat dicegah dengan peran aktif sesama civitas akademika. “Sebenarnya itu (paham terorisme) dapat dicegah, sehingga tidak merambah ke dalam kampus,” katanya.
Sejauh ini kata Tohirin, UIN Suska tidak indikasi terorisme. “Tidak ada, dan acara ini bukan berarti ada indikasi di UIN ada teroris. Kegiatan ini sebagai bentuk upaya mencegah hal itu,” tuturnya.
Acara ini turut dihadiri Direktur deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof Irfan Idris MA, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cshyadi, Ketua MUI Pekanbaru, Ilyas Husti.
Irfan menyebutkan BNPT merupakan lembaga koordinatif bukan penindakan. Upaya pencegahan kelompok pemikiran radikal yang berbahaya. Sehingga diharapkan peran serta masyarakat kampus mencegah merebaknya pemahaman yang memecah belah NKRI. (riki)