BERTUAHPOS.COM, JAKARTA. Rupiah ditutup melemah terbatas terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (30/10). Di pasar spot, rupiah naik 0,46% dibanding dengan hari sebelumnya menjadi Rp 12.139. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) juga bergeser dua poin menjadi Rp 12.165.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah cenderung bergerak sideways. Meskipun Bank Sentral AS (The Fed) telah menghentikan program pembelian obligasi (quantitative easing), tidak berdampak signifikan terhadap rupiah.
“Rencana The Fed ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar,” kata Ariston, kemarin.
Pelemahan rupiah relatif terbatas dibandingkan pelemahan euro dan poundsterling. Secara yield, Indonesia masih lebih menarik ketimbang Eropa maupun Inggris. Selanjutnya pelaku pasar wait and see rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dari eksternal, pelaku pasar menunggu pengumuman data pendapatan domestik bruto (PDB) AS kuartal III, pada Kamis (30/10). Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri Tbk, menjelaskan, rupiah tidak banyak bergerak karena data ekonomi dalam negeri relatif sepi.
Pelaku pasar menanti publikasi bulanan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal bulan depan. Hari ini, Reny memperkirakan rupiah konsolidasi di Rp 12.080-Rp 12.195. Sementara Ariston menduga rupiah bergerak di Rp 12.080-Rp 12.200.(Kontan)