BERTUAHPOS.COM, MERANTI – Pemkab Kepulauan Meranti, Riau, hingga saat ini masih menahan pembagian masker ke warga dengan alasan kondisi di daerah itu belum begitu urgen, baik dari wabah Covid-19, ataupun kabut asap sisa Karhutla.
Heboh corona di Indonesia turut membuat panik warga di sana, sehingga permintaan terhadap masker meningkat. Kondisi ini membuat harga masker di Meranti juga naik berkali-kali lipat.
Seorang penjaga toko di Selat Panjang–Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti–mengatakan bahwa saat ini harga masker bisa lebih dari Rp5.000/lembar, dari sebelumnya hanya Rp1.000/lembar. Ketakutan masyarakat terhadap sebaran wabah corona sulit dihindari walau pemerintah provinsi dan pemerintah setempat meminta warganya tetap tenang dan tidak panik.
Alan, warga yang berdomisili di Selat Panjang mengatakan, ketakutan warga setelah mendapatkan informasi bagaimana virus itu menyerang warga Wuhan, China, dan dengan cepat menjangkiti warga lain di banyak negara. “Jadi wajar kalau warga takut,” katanya.
Keinginan pemerintah meminta warga tidak panik, harusnya diiringi dengan persiapan dalam upaya penanganannya. Warga merasa sikap pemerintah baru akan sibuk, mungkin setelah ada warga di Meranti yang benar-benar positif corona.
“Salah satu yang memungkinkan bagi warga untuk waspada dengan menjaga diri, makanya mereka banyak yang membeli masker,” kata Irma, seorang ibu rumah tangga di Selat Panjang, saat berbicara dengan bertuahpos.com via telpon.
Pemerintah setempat melaporkan sejauh ini belum ada suspect corona di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Dr Misri Hasanto mengaku terus memantau perkembangan, baik isu virus corona maupun asap.
Diapun menjamin bahwa pemerintah masih menyediakan stok masker di instansinya. “Kalau masker di Diskes masih ada stoknya. Kita terus memantau persoalan corona ini. Bahkan, sudah dibentuk tim gerak cepatnya,” ujar Misri.
Masker itu memang belum dibagikan kepada masyarakat, mengingat situasi setakat ini belum mendesak (urgen), “Baik itu kasus corona, maupun kabut asap. Kalau ada yang urgen, pasti kita bagikan untuk masyarakat,” katanya.
Langkah ini dilakukan agar stok masker di Meranti tidak habis saat corona mewabah ataupun saat asap menyelimuti kota saat Karhutla marak. (bpc3)