Sakit maag secara medis dikelompokkan dalam sindrom dyspepsia. Dispepsia adalah rasa nyeri di ulu hati yang disertai mual, kembung, dan kurang napsu makan.
Â
Gangguan pencernaan ini juga menyebabkan rasa lapar lebih cepat datang, sehingga cukup mengganggu saat menjalankan ibadah puasa.
Â
Saat berpuasa, perut kosong selama delapan jam, sehingga terjadi peningkatan asam lambung yang menimbulkan gejala sakit maag.
Â
Anda tak perlu kuatir, karena rasa sakit ini biasanya hanya berlangsung pada minggu pertama puasa. Lama-kelamaan, perut akan terbiasa dan tidak lagi merasakan nyeri.
Â
Untuk mencegah rasa sakit terus berlanjut, ada beberapa makanan dan minuman yang harus Anda hindari.
Â
1. Makanan pedas, Â Makanan pedas dapat menyebabkan luka pada lambung dan menimbulkan rasa nyeri dalam waktu cukup lama. Hindari makanan yang mengandung cabai dan merica agar maag tidak mudah kambuh.
Â
2. Makanan yang mengandung gas, Minum minuman bersoda atau mengunyah permen karet dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dalam lambung. Produksi gas juga terjadi akibat konsumsi sayuran, seperti kol dan sawi, serta buah-buahan seperti pisang ambon dan kedondong.
Â
3. Makanan yang sulit dicerna, Makanan yang sulit dicerna dapat memperlambat pengosongan lambung. Lambung yang kosong dapat menyebabkan peregangan di lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Makanan-makanan yang sulit dicerna lambung di antaranya cokelat dan keju.
Â
4. Sumber karbohidrat, Makanan yang mengandung karbohidrat memang baik bagi produksi energi dalam tubuh, namun ada beberapa sumber karbohidrat yang wajib dihindari untuk mencegah kambuhnya sakit maag. Antara lain mie instan, beras ketan, dan bihun. Terutama mie dan bihun instan, perlu ditekan seminimal mungkin karena kandungan zat pengawet yang berbahaya.
Â
5. Minuman berbahaya bagi lambung, Minuman beralkohol, kopi, dan wine sama-sama berbahaya bagi lambung, karena dapat merangsang pengeluaran asam lambung. Asam lambung yang naik bisa menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa saat maag kembali kambuh.