BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan bahwa masyarakat riau yang mengalami korban ISPA akibat kabut asap belum dalam status mengkhawatirkan. Hal itu dapat dilihat dari penanganan terhadap masyarakat korban ISPA dimana hingga saat ini belum ada penanganan secara ekstra oleh petugas kesehatan di posko dan rumah sakit.
“Kami juga sudah menyiapkan rumah singgah baik di Pekanbaru dan di Kabupaten/kota yang saat ini terpapar asap. Masyarakat yang berobat juga tidak dikenakan biaya di Puskesmas. Kondisi yang kita lihat saat ini kan memang belum ada yang harus dirawat atau penanganan secara ekstra yang sampai mengkhawatirkan,” ungkapnya, Senin, 16 September 2019 di Pekanbaru.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sepanjang Januari-September 2019, sebanyak 28.696 jiwa di Riau terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ISPA ditengarai dialami masyarakat akibat kabut asap yang melanda Riau dari hasil Karhutla.
Baca : DPRD Riau Minta Perkantoran Jadi Posko Pengungsian Korban Asap, Ini Komentar Syamsuar
Dari 12 kabupaten/kota di Riau, Pekanbaru terbanyak kasus ISPA mencapai 7.377. Kemudian disusul Siak 4.616 kasus, dan Kampar 4.152 kasus. Sedangkan di Pelalawan sebanyak 2.244, Rohul 2.464, Rohil 670 kasus, Dumai 3.932, Bengkalis 421, Kepulauan Meranti, 610, Inhul 404 serta di Inhil 1.806 kasus.
Syamsuar menegaskan upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk sementara ini, yakni meminta kepada pemkab/kota untuk membangun posko pengungsian terutama untuk ibu hamil, lansia dan balita. Dia juga menyebut bahwa pemerintah sudah menginstruksikan kepada setiap pusat kesehatan masyarakat untuk memberikan pelayanan secara gratis terhadap korban asap di Pekanbaru.
“Kami sudah melakukan upaya penanggulangan, tidak hanya untuk tindakan pemadaman api di lahan yang terbakar tapi juga terhadap kesehatan masyarakat yang terganggu karena asap,” sebutnya. (bpc3)