BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pakar keuangan syariah UIN Suska Riau, Nurnasrina menjelaskan bahwa gaya hidup konsumtif kadang tak bisa dikendalikan. Hanya dengan alasan sepele, orang bisa menghamburkan banyak uang untuk sesuatu yang sebenarnya tak dibutuhkan.
“Misalnya membeli baju. Padahal, sebetulnya bajunya sudah banyak. Tapi karena alasan sepele, misalnya karena lucu bentuknya, baju tersebut tetap dibeli. Padahal baju tersebut tak benar-benar dibutuhkan,” jelas Nurnasrina kepada bertuahpos.com, Kamis 5 September 2019.
Salah satu cara untuk menahan gaya hidup konsumtif ini, lanjut Nurnasrina, adalah dengan melakukan investasi, salah satunya investasi saham syariah. Dengan demikian, meski mempunyai cukup uang, namun perilaku konsumtif bisa tertahan karena uangnya sudah tersimpan dalam bentuk saham.
“Jadi, kalau tidak benar-benar dibutuhkan, umumnya orang akan enggan mencairkan dana investasinya. Ujung-ujungnya gaya hidup konsumtif bisa ditahan,” tambah dia.
Dari segi agama, gaya hidup konsumtif ternyata juga sangat dilarang. Seperti tertuang dalam Al-Quran Surah Al Isra ayat 27 “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannyaâ€.
“Jadi, dengan berinvestasi, kita juga mendapatkan pahala karena berhasil menahan nafsu untuk perilaku boros dan konsumtif ini,” tutup Nurnasrina. (bpc2)