BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dalam Rakor evaluasi Karhutla didapati beberapa poin penting yang menjadi bagian dari intruksi langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Kemenko Polhukam RI, Irjen Pol Carlo Tewu.
Diantaranya bagaimana Tim Satgas Karhutla yang telah dibentuk di masing-masing daerah bisa melibatkan masyarakat secara langsung dalam pencegahan dan penanganan bencana tersebut.
“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah bagaimana memberdayakan dan melibatkan masyarakat secara menyeluruh. Karena 99 persen kebakaran hutan dan lahan itukan disebabkan oleh faktor manusia. Makanya salah satu caranya untuk mengatasinya adalah dengan memberdayakan masyarakat, supaya mereka berhenti membuka lahan dengan cara membakar,” kata Carlo Tewu.
Baca :Â Polda Riau Tangani Kasus karhutla Selama 2019, 10 kasus Lanjut ke Pengadilan
Dia mengingatkan daerah di seluruh Indonesia termasuk Riau agar meningkatkan kewaspdaanya dari kebakaran lahan dan hutan. Pesan tersebut disampaikan olehÂ
Selain itu, Carlo juga menginstruksikan kepada tim Satgas Karhutla untuk meningkatkan patroli terpadu. Khususnya kepada personil TNI, Polri dan Manggala Agni serta masyarakat peduli asap.Â
Baca :Â Antisipasi Karhutla Diperkuat, Puncak Musim Kemarau Agustus-September dan Tak Seragam
“Ini kan tim sudah dibentuk dan sudah disebar ke desa-desa yang rawan terjadi Karhutla. Oleh karena itu, saya minta Komandan Satgas yang ada di Provinsi untuk mengecek anggotanya sampai kebawah. Supaya semua betul-betul bisa terlaksana,” ujarnya.
Rakor evaluasi dan antisipasi pengendalian Karhutla semester I tahun 2019 yang dipusatkan di Pekanbaru dihadiri oleh perwakilan dari sejumah provinsi di Indonesia yang rawan Karhutla. Diantaranya ada dari Sumetera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. (bpc3)Â