BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penunjukan dua unicorn, traveloka dan tokopedia dalam pengembangan startup umroh digital dipertanyakan Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri).
Amphuri mengatakan pemerintah tak bisa begitu saja menunjuk traveloka dan tokopedia begitu saja. Menurut Amphuri, harusnya pihak travel umroh juga dilibatkan, dan harus melalui proses lelang.
“Penunjukkan Traveloka dan Tokopedia juga kita dipertanyakan, karena tidak bisa sembarangan penunjukan, harus ada lelang dan sebagainya,” kata Direktur Eksekutif Amphuri, Ali Basuki kepada bertuahpos.com, Kamis 18 Juli 2019.
Baca :Â Amphuri: Ratusan Ribu Tenaga Kerja Terancam Jika Dua Unicorn Masuk Bisnis Umroh
Menurut Amphuri, jika penunjukan dua unicorn itu diteruskan, maka akan berakibat buruk kepada travel-travel umroh yang sudah eksis saat ini. Ali memgatakan saat ini ada setidaknya seribu lebih travel umroh yang memiliki izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU). Jika setiap travel memiliki karyawan antara 10 hingga 100 orang, maka yang terancam oleh kehadiran dua unicorn bisa ratusan ribu orang.
“Untuk tenaga kerja, ada ratusan ribu tenaga kerja di ribuan travel yang memiliki PPIU yang terancam,” kata dia.
Baca :Â MUI Riau Tak Setuju Umrah di Kelola Traveloka dan Tokopedia
Ali mengatakan usaha travel umroh sudah memenuhi banyak persyaratan untuk mendapatkan izin PPIU. Karena itu, dia juga mempertanyakan alasan penunjukan dua unicorn traveloka dan tokopedia oleh pemerintah.
“Kita minta, pemerintah melihat lagi aturan yang dibuat pemerintah itu sendiri. UU Nomor 8 Tahun 2019 menyatakan yang menyelenggarakan umroh adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang beragama Islam. Dan kita tidak tahu, apa status keagamaan pemilik traveloka dan tokopedia ini,” pungkas Ali.
Baca :Â ASITA Riau Tolak Program Umrah Digital
Sebelumnya, Pemerintah menggandeng dua unicorn, Traveloka dan Tokopedia untuk mengembangkan startup umroh digital. Hal ini sebagai bagian dari MoU kolaborasi digital Indonesia-Arab Saudi.
Umroh digital ini sendiri adalah platform khusus yang disebut akan memberikan efesien waktu dan biaya kepada jemaah umroh. Arab Saudi dan startup Indonesia akan bekerja sama membangun platform umroh digital ini.
“Saya yakin Traveloka dan Tokopedia mampu mengembangkannya, karena mereka punya banyak ahli dan programmer,” kata Menteri Kominfo, Rudiantara.
Baca :Â Umroh Digital, Pemerintah Tunjuk Unicorn Traveloka dan Tokopedia
Rudiantara mengatakan alasan penunjukan Traveloka adalah karena mereka sudah terbukti mampu berekspansi di luar negeri.
“Traveloka kan secara de facto sudah berkembang di luar Indonesia. Tokopedia fokusnya di Indonesia,” ujar Rudiantara.
Menurut Rudiantara, ada banyak keuntungan bagi Indonesia dari umroh digital ini. Menurut dia, keuntungan akan didapat unicorn (traveloka dan tokopedia), untuk pebisnis di Indonesia, dan untuk masyarakat Indonesia. Meski Rudiantara tak menjelaskan lebih jauh seperti apa keuntungan tersebut. (bpc2)