BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Avicenia Darwis mengakui perusahaan di sektor Migas selama ini memang tidak akrab dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini dianggap sejalan dengan tujuan swasta untuk menyalurkan dana CSR agar tepat sasaran.Â
“SDGs itu mendorong ke arah pembangunan berkelanjutan dari berbagai sektor. Kami memaknai memang ini bukan program pemerintah tapi ini program global dikerjakan secara bersama-sama. Saya baru tahu ada yang seerti ini dan sangat menarik,” katanya, dalam konfersi pers bersama dengan PTTP Indonesia di Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, 19 Juni 2019.Â
Dia mengatakan konsep kerja yang ditawarkan SDGs sejalan dengan keinginan pihak swasta. Namun untuk sementara ini, diakuinya belum mendapat gambaran khusus bidang apa yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah.Â
Menurut Avicenia, dapam waktu dekat pihaknya akan mencoba untuk duduk bersama dengan Pemprov Riau untuk mendiskusikan peluang-peluang kerja sama. Poin pentingnya, menurut dia, adalah action plant, dimana semua konsep-konsep tersebut harus segera disusun agar bisa cepat dilaksanakan.Â
Mewakili dari Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, A. Maskur menjelaskan bahwa SDGs sangat jauh berbeda dengan MDGs yang sebelumnya juga sudah pernah ada di Tanah Air. Program yang sudah disusun dalam MDGs dinyatakan tak berhasil dilaksanakan, karena pelaksanaannya mengandalkan dan dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah. Sementara pihak swasta sepenuhnya menunggu hasil dari capaiannya.Â
“Perlu saya tekankan bahwa SDGs itu bukan program pemerintah, tapi ini progran global yang digarap secara bersama dengan seluruh stakeholder, terutana pemerintah, swasta dan akademisi. Jadi konsepnya sangat jauh berbeda dengan MDGs, sehingga untuk pencapaiannya sangat kemungkinkan untuk menyasar semua pihak terlibat di dalamnya,” sebutnya. (bpc3)