Belajar Fotografi Autodidak, Anes Ubah Hobi jadi Profesi

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Singgih Sumantri Anes. Pria kelahiran Medan, 1992 ini, merupakan seorang fotografer yang mulai diperhitungkan sepak terjangnya, dikalangan fotografer lainnya di Pekanbaru, Riau. Hasil jepretan kameranya, tak hanya dikagumi oleh si model, tetapi juga banyak di puji oleh fotografer lainnya.

Anes, biasa iya disapa, awalnya lebih tertarik pada seni mural dan gambar-menggambar. Tak pernah terpikir sebelumnya bahwa ia akan menggeluti bidang fotografi ini. Seiring berjalannya waktu, Anes yang tumbuh dewasa mulai menyukai travelling, dari sanalah awalnya iya mulai merasa tertarik di dunia fotografi. Ia ingin mengabadikan setiap momen yang iya lakukan saat travelling dan juga mengabadikan karya mural yang dibuatnya.

Berbekal modal seadanya, Anes akhirnya mendapatkan kamera pertamanya dengan cara mengumpulkan sebagian gaji dari tempat ia bekerja sebelumnya.Senang bukan main. Anes pun mulai mengabadikan setiap momen yang dilalui. Belajar secara otodidak mengenai ilmu fotografi, anes pun mulai berpikir untuk menggunakan seseorang sebagai model bidikan kameranya. Teman, adalah yang pertama kali dimintanya untuk menjadi model.

Model telah didapat, anes pun menambah keahliannya dengan belajar melakukan pengeditan pada foto-foto yang diambilnya. Lagi-lagi dengan cara belajar sendiri, ia akhirnya dipercaya menjadi fotografer oleh orang-orang yang gemar modeling.

” Kalau dulu, kita yang cari model. Sekarang model yang cari kita,” Jelasnya kepada bertuahpos.com, Kamis 29 Maret 2018.

Anes menjelaskan saat ini, iya sudah sering melakukan berbagai pemotretan. Mulai dari individual hingga acara pernikahan.

Mengenai tarif, Anes tidak membandrol harga selangit. Menurutnya yang penting sesuai dengan kerja yang dia akan lakukan. Untuk durasi pemotretannya juga fleskibel. Tergantung sang model.

” Kalau modelnya udah capek baru berhenti, kalau nggak ya lanjut terus,” jelasnya lagi.

Untuk spot favorit pengambilan gambar di Pekanbaru, menurut Anes saat ini adalah di lahan terbengkalai di belakang Taman Makam Pahlawan. Selain itu, di beberapa cafe yang memang memiliki background yang memang sengaja dibuat untuk tempat berfoto dan juga di hutan kota. Katanya, saat weekend biasanya banyak aktivitas pemotretan dilakukan disana.

Selain di Pekanbaru, Anes juga sering mendapatkan tawaran pemotretan dari luar daerah, seperti padang dan medan untuk wilayah sumatera, Jakarta dan Bandung untuk wilayah Jawa. Namun, untuk wilayah jawa, iya belum pernah menerima tawaran tersebut, karena biaya perjalanan yang dikeluarkan lebih besar dari pada pendapatan yang akan diterimanya.

Anes juga menerima beberapa endorse produk, seperti fashion dan cafe. Sebagian hasil jepretannya diunggahnya ke akun instagramnya @anes_maah. Mengenai harga, Anes mengatakan tidak terlalu mematokkan tarif.

” Harga Fleksible aja,” ujarnya.

Di kalangan model ataupu fotografer lainnya, Anes dikenal dengan sebutan fotografer (Fg) Hits. Ini karena Anes sering berbagi foto-foto atau karyanya melalui media sosial miliknya.

Saat ini, Anes hanya ingin menekuni profesinya sebagai fotografer dan tidak berharap untuk menjadi profesional. Baginya, tidak penting menjadi profesional, yang penting dikenal masyarakat luas dan karyanya disukai banyak orang.

Meski mendapatkan ilmu fotografer secara otodidak dan hanya memiliki perlengkapan seadanya. Anes mengaku, banyak fotografer lainnya yang ingin belajar dan bahkan meminta model darinya, meski jika dilihat dari perlengkapan, ia kalah jauh dibanding fotografer lainnya.

Bagi Anes, keahlian nomor satu bukan peralatan. Karena peralatan itu hanya pelengkap keahlian yang kita miliki.

” kalau punya peralatan bagus tapi minim skill, hasilnya fotonya pasti biasa saja. Tapi beda jika sebaliknya,” imbuhnya.

Bersama sang sahabat yang akrab dipanggil Donyuan (@Don Yuan), yang juga seorang fotografer, Anes sering melakukan hunting gambar atau foto untuk mengasah skill fotografi yang dimilikinya. Meski belum lama menggeluti bidang ini, Anes, sudah mendapat tawaran yang cukup banyak hingga akhir tahun 2018. Ini yang dinamakan dari Hobi menjadi Profesi.(bpc5)