Satu diantaranya,(20)yang menjalani usaha ponsel di sela-sela waktu kuliahnya. “Saya tertarik usaha ini karena tidak ribet dan tidak menghabiskan banyak waktu. Kerjanya tidak terikat, jadi tidak
menganggu jadwal kuliah,” ujar Mahasiswi UIN Suska ini.
Hal yang sama dituturkan Umi (22). Dalam sehari, saldonya sebesar Rp
200ribu bisa habis untuk mengisi pulsa pelanggan. “Kadang Rp 500 ribu
untuk dua hari,” katanya. Ia memulai usaha isi pulsa elektrik ini baru
setengah tahun.
Mengenai persaingan dengan counter yang ada, menurut Umi tidak begitu
berpengaruh. “Karena konsumennya berbeda, kalau kami hanya orang dekat
saja seperti teman dan keluarga,” tambahnya. (riki)