KONI Pusat Akui Kendala Akomodasi di Aceh untuk PON 2024

Empat Cabang Olahraga Baru Resmi Masuk Keanggotaan KONI Riau

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — KONI Pusat mengakui adanya kendala terkait akomodasi penginapan di Aceh, salah satu tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Meskipun demikian, KONI Pusat meyakini semua peserta akan tetap terakomodasi dengan baik.

“Aceh itu memang ada kendala di akomodasi (penginapan),” ujar Wakil Ketua II KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, Kamis 25 Juli 2024 malam.

Pernyataan tersebut disampaikan usai pembukaan rapat kerja provinsi (Rakerprov) KONI Riau di sebuah hotel di Pekanbaru.

Soedarmo menjelaskan bahwa keterbatasan jumlah hotel di Aceh menjadi penyebab utama masalah ini. Namun, ia menambahkan bahwa homestay akan digunakan sebagai solusi alternatif untuk atlet.

“Tapi nanti mereka akan gunakan homestay untuk atlet,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya standarisasi homestay agar kualitasnya menyamai hotel.

Selain itu, Soedarmo mengonfirmasi bahwa penggunaan kapal Pelni sebagai akomodasi cadangan mungkin diperlukan, namun hanya untuk tim official dan bukan atlet. “Bilapun nanti kapal Pelni digunakan untuk penginapan, itu untuk tim official kontingen,” jelasnya.

PON 2024 akan diselenggarakan di dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Soedarmo juga mengakui adanya permasalahan di Sumut terkait venue, terutama venue penutupan.

Meski demikian, ia optimis pembangunan stadion untuk penutupan akan selesai sesuai jadwal, mengingat proyek tersebut didanai oleh APBN.

“Kalau sudah pakai APBN, kita yakin. Soalnya APBN akan perencanaannya rapi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Soedarmo menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera 2023 di Riau dan berharap Riau dapat kembali berprestasi di PON 2024.

“Semoga di PON 2024 semakin bagus lagi,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua I KONI Riau, Khairul Fahmi, mengungkapkan bahwa Aceh mengusulkan perubahan persentase jumlah official menjadi 30 persen dari jumlah atlet sebagai solusi akomodasi.

Namun, usulan tersebut ditolak oleh provinsi lain yang sudah menyepakati jumlah official sebanyak 50 persen dari jumlah atlet.

Exit mobile version