BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat penurunan signifikan jumlah titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera pada Jumat 9 Agustus 2024 pagi.
Meskipun demikian, hotspot masih terdeteksi di Provinsi Riau dengan konsentrasi terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
“Total titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera ada 83 titik, tersebar di Bangka Belitung (Babel) 39 titik, Aceh tujuh titik, Jambi 17 titik, Sumatera Barat (Sumbar) tiga titik, dan Sumatera Selatan (Sumsel) sembilan titik,” ujar Prakirawan BMKG Pekanbaru, Gita Dewi.
Ia juga menambahkan bahwa di Riau sendiri, jumlah hotspot turun drastis. “Hotspot di Riau tercatat delapan titik, turun dari sebelumnya 56 titik. Titik panas ini tersebar di Kabupaten Inhil tujuh titik dan Indragiri Hulu (Inhu) satu titik,” jelasnya.
Meskipun jumlah hotspot menurun, Pemerintah Provinsi Riau tetap siaga menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Status siaga darurat Karhutla telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto. Status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
Untuk memperkuat upaya penanganan Karhutla, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah armada helikopter water bombing (WB). “Total ada enam helikopter WB dan patroli yang disiagakan untuk penanganan Karhutla di Riau tahun 2024,” ungkap Gita.
Selain itu, operasi hujan buatan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih terus dilakukan guna mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan di wilayah yang rawan terbakar. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan potensi Karhutla di Riau dapat ditekan, meskipun hotspot masih terpantau di beberapa daerah.