BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang getol melontarkan kritik. Sejauh ini arah kritikan mereka masih sebatas kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Terutama terkait Formula E.
“Apa yang dilakukan Giring Ganesha dan PSI adalah bagian dari dinamika politik. Sampai ada masanya kita semua akan tahu secara riil kemana arahnya,” kata pengamat politik Dr Aidil Haris saat dihubungi Bertuahpos.com, Sabtu, 29 Januari 2022.
Sejauh ini, kata dia, tak ada yang tahu persis apa tujuan dari PSI dengan kritikan-kiritan yang mereka lontarkan di ruang publik. Bahkan motif di balik kritikan Ketum PSI terhadap Anies Baswedan juga belum terlihat secara jelas, terobosan apa yang ingin dicapai oleh PSI.
Dia menilai, ada banyak persepsi yang muncul di ruang publik terkait hal ini. Di satu sisi publik melihat sikap kontra PSI terhadap Gubernur Anies Baswedan, di sisi lain ada juga yang beranggapan bahwa PSI adalah partai vokal dalam hal mengkritik kebijakan pemerintah.
Bahkan ada juga yang menganggap PSI tendensius terhadap Anies. Sebab kritikan yang dilontarkan hanya fokus ke Anies. Sedangkan ada banyak kepala daerah di Indonesia, tapi sama sekali tidak pernah disorot PSI.
“Makanya dari itu, sekarang PSI memang belum jelas. Mereka mengkritik, tapi mereka juga merapat ke penguasa. Secara pandangan awam, arah PSI memang masih sulit ditebak. Endingnya bisa kita lihat nanti menjelang Pilpres. 2023 sudah ketahuan arah PSI ke mana,” terangnya. (bpc2)